FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dalam 105 hari sejak Selasa 5 September 2017, proyek relokasi pasar hewan Sunggingan (Singkil), Kecamatan Boyolali, harus segera terwujud. Proyek yang menempati lahan seluas 3,8 hektare di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, tersebut harus sudah selesai pada 18 Desember mendatang.
Dengan anggaran sekitar Rp 1,414 juta bersumber dari APBD Boyolali ini, liding sektor kegiatannya di Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali. Pembangunan ini dimaksudkan untuk pengembangan wilayah Boyolali bagian atas dalam hal ini Cepogo.
”Harapan relokasi pasar hewan Singkil ke Jelok ini untuk pengembangan kawasan atas (Cepogo) agar menjadi ramai,” terang Kepala Disdagperin Boyolali, Suyitno di lokasi proyek, Senin 2 Oktober 2017. Hal lain, Suyitno mengatakan, dimaksudkan agar keberadaan pasar tidak berada di jalan protokol, sehingga akses keluar masuk kendaraan agar lebih leluasa.
Pasar hewan Sunggingan yang hendak direlokasi merupakan salah satu pasar hewan terbesar di Jawa Tengah. Hari pasaran Pahing selalu dipadati penjual ternak, baik sapi maupun kambing. Sementara di lokasi yang baru diharapkan juga dapat menampung 10.000 ekor sapi. ”Saat ini pembangunan dalam tahap pematangan lahan dan pembangunan kantor yang dihias dengan relief sapi ndekem,” jelasnya.
Relief sapi dalam bentuk dua dimensi akan menghiasi kantor. Dilihat dari penampakan samping, kantor berada di dalam perut sapi. Sementara untuk bagian bawah kantor menjadi akses gerbang masuk dan keluar kendaraan hewan di pasar tersebut.
Selain kantor, pasar hewan akan dilengkapi nanti sudah dilengkapi dengan drainase, tambatan hewan dan lahan parkir. Jika proyek telah selesai, pasar sudah bisa untuk dioperasionalkan, namun masih diperlukan ada beberapa pengembanagn dan penyempurnaan.
Proyek tersebut saat ini menempati lahan kas desa dengan sistem sewa. Ke depan, Disdagperin akan menjadikan pasar hewan Jelok terintegrasi dengan dengan pemeriksaan kesehatan hewan (one gate integral).