Pendamping Desa dan Sekdes Belajar Bersama Siskeudes di Taman Sari Karanganyar

ilustrasi dana desa. (Pixabay/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KARANGANYAR – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah tingkatkan pengetahuan sumberdaya perangkat desa. Langkah ini agar perangkat desa tidak gagap teknologi, khususnya tentang pengelolaan keuangan yang menggunakan teknologi komputer.

Acara yang digelar di Hotel Taman Sari Karanganyar ini bertemakan ”Bimbingan Teknis Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Desa Bagi Sekretaris Desa, Administrator Siskeudes Tingkat Kecamatan dan Pendamping Desa Tahun Anggaran 2017”. Bimbingan teknis tersebut diikuti 162 peserta  dan akan berlangsung mulai hari ini hingga 28 September 2017.

Kepala Perwakilan BPKP Jateng Samono mengatakan, aplikasi Siskeudes dibuat BPKP untuk memudahkan perangkat desa dalam mempertanggungjawabkan amanah pengelolaan dana desa.

”Sistem aplikasi ini untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Bagian dari pengawasan pengelolaan keuangan desa juga. Namun agar tidak terjadi penyimpangan, juga tergantung integritas dari perangkat desa. Tergantung individu juga,” paparnya.

Siskeudes itu salah satu upaya untuk mengawal sejak awal pengelolaan keuangan desa, yang transparan dan akuntabel.

Lebih jauh susmono menerangkan, secara berjenjang BPKP akan melatih fasilitator, yang kemudian akan  menularkan ilmunya kepada perangkat desa. Sehingga nantinya, seluruh perangkat desa bisa memahami cara kerja dari aplikasi tersebut dan menerapkannya dengan baik.

Di Jateng, aplikasi tersebut belum diterapkan secara merata di seluruh desa. “Baru 40 persen yang sudah menerapkan aplikasi ini. Bertahap, nanti diterapkan ke semua desa,” kata Susmono .

Sementara itu Bupati  Karanganyar Juliatmono  mengatakan, pemerintah desa harus siap menerapkan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam pengelolaan keuangannya. Menurutnya, ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM) tidak bisa lagi menjadi alasan bagi pemerintah desa, untuk tidak menerapkan sistem tersebut.

”Saya rasa pemerintah desa sudah siap, karena didukung anak-anak muda yang bisa dijak playon, untuk mengikuti teknologi yang diterapkan dalam pelaksanaan pemerintahan,” katanya.