Ketua FKUB Klaten: Radikalisme Muncul Akibat Sempitnya Pemahaman Agama

Para peserta FKUB di Klaten melakukan dialog lintas agama diaebuah rumah makan di Klaten, Selasa 29 Agustus 2017. (Joko Larsono/Fokus Jateng) (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KLATEN – Forum Komunikasi Umat Beragama(FKUB) Klaten, Selasa 29 Agustus 2017 menggelar dialog antartokoh umat beragama dalam peringgatan HUT RI ke-72 di sebuah rumah makan di Klaten.

Ketua FKUB Klaten,Syamsudin Asrofi mengatakan,munculnya radikalisme akibat sempitnya pemahaman seseorang terhadap agama yang dianut. Mengatasi radikalisme melalui nilai Pancasila perlu dilakukan pemahaman dan sosialisasi pada masyarakat agar menjadi dasar hidupnya sebagai warga negara Indonesia.

”Tokoh agama dan masyarakat bisa menyampaikan kombinasi nilai Pancasila yang sejalan dengan nilai agama, dalam ceramah dan saat pendampingan pada masyarakat,” ujarnya.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Klaten Sri Mulyani dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Kesbangpol Wahyudi Martono mengatakan, agama bukanlah bendera atau simbol politik kekuasaan tetapi lebih berkonotasi pada nilai luhur yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kemanusiaan. Seluruh agama menganjurkan kedamaian bukan mengajarkan aksi kekerasan yang menghancurkan kemanusiaan.

”Perlu diwujudkan pola hubungan dialogis dan komunikatif antara pemeluk agama,guna merumuskan paradigma sosial yang diambil dari nilai keagamaan, yang akan berimplikasi pada penguatan masyarakat dalam kerangka membangun bangsa dan negara,” katanya.

Acara itu dihadiri, Kapolres AKBP M Darwis , Dandim 0723/ Klaten Letkol Infantri Bayu Jagat,  Syansudin Asyrofi (Islam),Pendeta Harno Sakino (Kristen),Val Bambang Setyawan (Katholik),Wisnu Hendratta ( Hindu) serta Pendeta Sirinyano Sri Puryono.