FOKUS JATENG – Pembangunan infrstruktur jalan di wilayah Boyolali utara terus dilakukan Pemkab Boyolali. Salah satunya yakni ruas jalan Kacangan (Andong)-Kedungpring (Kemusu), yang mulai dibangun senilai Rp 6,050 miliar.Ruas jalan ini sudah puluhan tahun lebih belum pernah dibangun sehingga kondisinya rusak sangat parah. Padahal ruas jalan ini merupakan satu-satunya akses bagi warga Kedungpring maupun sejumlah desa lainnya di Kemusu.
Tak hanya itu, akses jalan tersebut juga merupakan satu-satunya akses Desa Gilirejo, yang notabene merupakan wilayah administrasi Kabupaten Sragen, yakni masuk Kecamatan Miri. Desa Gilirejo terpisahkan Waduk Kedung Ombo, sehingga satu-satunya akses hanya melalui jalur Kacangan-Kedungpring tersebut.
Tokoh masyarakat Kemusu, Gatot, menyambut baik dibangunnya jalan tersebut. Selama ini menurut dia, warga terbiasa dengan kondisi jalan rusak bertahun-tahun. Padahal akses tersebut naik turun dengan terjal tanpa lapisan aspal.
“Kami sangat senang Pemkab Boyolali akhirnya memberikan perhatian, soalnya sudah lebih dari 20 tahun jalan ini rusak dan belum pernah dibangun. Padahal cuma itu saja jalannya warga,” ungkap dia, Jumat (2/6).
Pihaknya berharap, dengan dibangunnya jalan itu, akses perekonomian warga semakin baik sehingga meningkatkan ekonomi mereka. Bagi Gatot, gencarnya pembangunan infrastruktur di wilayah utara, sudah lama ditunggu warga.
“Baru kali ini pembangunan di utara, khususnya di Kemusu itu “ketok” atau kelihatan,” ujarnya senang.
Sementara itu pembangunan jalan Kacangan-Kedungpring juga mendapat perhatian Komisi III DPRD Boyolali. Dipimpin Ketua Komisi, Lambang Sarosa, anggota komisi memantau langsung pembangunan dan kondisi jalan sebelum puasa kemarin.
Ternyata menurut Lambang, alokasi anggaran Rp 6 miliar tersebut baru bisa mengkaver setengah dari panjang jalan tersebut, yakni baru pada ruas Kacangan-Randu Desa Kedungrejo, Kemusu. Sementara untuk ruas Randu-Kedungpring, belum dibangun tahun ini.
“Kami mendorong agar pembangunan dilanjutkan hingga tuntas, paling tidak di APBD murni 2018 nanti. Panjang jalannya kan total sekitar 7 km dan dibangun rigid,” ujar Lambang.
Lambang menegaskan, pihaknya sangat mendukung Bupati Boyolali dalam pembangunan wilayah utara. Menurut Lambang, pembangunan infrastruktur merupakan kunci dalam pertumbuhan ekonomi. Pihaknya berharap, dengan gencarnya pembangunan infrastruktur di kawasan Boyolali utara, akan menghapuskan ketimpangan antara utara dengan selatan, dan menjadikan Boyolali semakin maju sejahtera. (FJ)