Fokus Jateng- BOYOLALI,- Mendekati Hari Raya Kurban 2024, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, semakin memperketat pengawasan dan kewaspadaan terhadap lalu lintas hewan kurban, hal itu untuk mengantisipasi adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah setempat.
“Untuk antisipasi PMK setiap hari kita lakukan pengetatan pengawasan perdagangan hewan ternak, dan setiap menjelang Idhul Kurban kita selalu lebih ketat lagi dalam pengawasan,” kata Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati di Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024.
Pengawasan kesehatan hewan ternak itu, menurut Lusia tidak hanya dilakukan di pasar-pasar hewan, namun juga dipenampungan hewan milik warga hingga penampungan hewan korban dilingkungan masjid, pihaknya juga menyarankan penyemprotan disinfektan dilokasi tersebut.
“Untuk itu, kita juga membentuk tim pengawasan yang melakukan sosialisasi kepada para pedagang hewan ternak dan para Takmir Masjid terkait antisipasi PMK menjelang Idul Adha 1445 Hijriah, tim ini akan turun sampai hari H, selain itu nanti ada edaran yang mengakomodir MUI maupun Kementan,” katanya.
Lusia menjelaskan, bahwa kasus PMK di Boyolali sejak Januari 2024 tercatat ada sebanyak 41 ekor sapi yang dilaporkan positif, namun jumlah itu terus menurun setelah ditangani dengan dengan baik.
“kasus virus khususnya PMK di Boyolali memang belum 100 persen hilang. Jadi ini, masih rentan terhadap sapi-sapi yang belum divaksin.”
Disebutkan populasi sapi potong di Boyolali hingga April 2024 mencapai 85.871 ekor, sapi perah 58.112 ekor, kerbau 646 ekor, dan kambing 49.392 ekor. (yull/**)