Kok Bisa, Bansos di Giritontro Wonogiri Ditengarai Raib

Fokus Jateng – WONOGIRI, – Bantuan sosial (Bansos) yang dikucurkan pemerintah untuk warga yang tinggal di Desa Ngargoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, tidak sampai ke warga penerima bantuan tersebut. Para penerima hanya melihat di rekeningnya pernah ada dana masuk namun sudah diambil orang.

Sejumlah warga ketika dikonfirmasi, Selasa 5 Maret 2024 membenarkan adanya kejadian tersebut. Bahkan kasus ini menjadi perbincangan hangat di wilayah Giritontro.

Peristiwa ini sebenarnya sudah berlangsung setahunan yang lalu. Namun tak ada warga yang berani mempermasalahkan, sebab kalau mempermasalahkan takut tidak mendapat bantuan lagi.

Dwi, warga Ngargoharjo mengisahkan, istrinya juga mengalami hal yang sama. ‘’Istri saya juga menjadi korban. Mestinya tiap dua bulan mendapat Bansos sebesar Rp 400.000,’’ akunya.

Dikisahkan, untuk mempermudah pencairan Bansos, ada warga setempat yang membuka jasa pembantu agen bank. Di tempat agen itulah warga penerima bantuan mencairkan dana. Dengan dalih agar pencairan tidak ribet, warga penerima diminta mengumpulkan ATM beserta nomor PIN miliknya.

Ketika para penerima mendapat kabar kalau dana sudah cair, mereka bergegas ke agen untuk mengambil uang. Namun pihak agen menyampaikan berbagai alasan yang intinya uang belum bisa diambil. Namun kenyataannya, dana dari pemerintah sudah sampai ke rekening dan sudah diambil sehinga tabungan kembali kosong.

‘’Para penerima Bansos dikumpulkan di kecamatan tanggal 27 Februari untuk diberi tahu dana sudah cair, namun ternyata dana tersebut sudah diambil pada tanggal 25 Februari,’’ kata Dwi yang juga dibenarkan oleh Saino tetangganya.

Terpisah, Sumadi, Kepala Desa Ngargoharjo, Giritontro ketika diuhubungi via telepon menjelaskan kalau di desanya ada 427 orang penerima bantuan. ‘’ Pada tanggal 27 Februari 2024 lalu mereka sudah mendapat penjelasan di kecamatan,’’ jelasnya.

Disinggung soal ‘raib’ nya bantuan tersebut Sumadi enggan menjelaskan. ‘’Ke sini saja, jangan hanya lewat telepon biar lebih jelas,’’ pintanya.

Namun Sumadi tidak menampik kalau di desanya ada permasalahan tersebut. ‘’Pihak desa sudah berusaha untuk memediasi kedua belah pihak. Bahkan sudah sampai ke Polsek. Namun belum ada titik temu,’’ jawabnya pendek. (tulus)