Pemerintah Desa Sukorejo Kecamatan Musuk Boyolali Gagas Wisata Ternak

Ternak kambing di Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk, Sragen. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Potensi ternak di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk dinilai sangat besar. Bahkan, peternakan tersebut bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata.

“Kami memang menggagas adanya wisata ternak di Desa Sukorejo dan desa lain di Kecamatan Musuk,” ujar Kades Sukorejo, Erik Darmadi, Jumat 4 Oktober 2019.

Dijelaskan, mayoritas warga desanya memiliki ternak sapi dan kambing. Baik itu jenis sapi perah maupun sapi pedaging. “Nah, kegiatan beternak seperti memandikan sapi, memberi pakan hingga pemerahan susu bisa menarik perhatian wisatawan.”

Bahkan, kini pihaknya juga memiliki usaha ternak kambing saanen yang diperah susunya. Peternakan kambing yang mengunakan sistem baterai atau kandang tunggal tersebut memiliki prospek bagus. Setiap hari, dia kambing miliknya mampu memproduksi minimal 10 liter susu.

“Produksi ini memang belum optimal karena sebagian kambing belum berproduksi.”

Produksi susu dibeli pedagang keliling dengan harga Rp 30.000/ liter. Sedangkan indukan kambing dibeli dari Banjarnegara dengan harga Rp 3 juta/ ekor dan pejantan dewasa seharga Rp 6 juta- Rp 7 juta/ ekor.

“Peternakan kambing ini sebenarnya juga menarik.”

Sayangnya, upaya ke arah pengembangan wisata ternak masih menghadapi kendala. Pertama adalah minimnya air, utamanya saat musim kemarau dimana peternak harus membeli air bersih dari pedagang keliling.

“Karena air bersih kurang, maka usaha menjaga kebersihan ternak dan kandang jadi kurang.”

Kendala lain, belum adanya dukungan dari sektor lain. Artinya, belum ada usaha terkait sektor peternakan di kawasan sekitar Desa Sukorejo dan Kecamatan Musuk. Misal, usaha pengolahan daging atau abon dan usaha olahan susu.

“Karena baru fokus satu sektor yaitu, ternak saja, jadi untuk wisata belum bisa menjual.”

Untuk itu, pihaknya akan berupaya menjalin koordinasi dengan jajaran terkait. “Kami akan menjalin kerjasama dengan pengusaha abon di Boyolali Kota maupun kawasan wisata air Tlatar untuk membuat paket wisata terpadu.”