PARIWISATA: Kebun Raya Indrokilo Boyolali Buka Dari Jam 08.00-17.00

Benteng berdiri megah di pintu gerbang Kebun Raya Indrokilo Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Setelah diluncurkan Bupati Boyolali Boyolali, Seno Samodro pada Jumat (3/5) yang lalu, Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) terus mempercantik diri. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang menaungi KRIB terus menambah fasilitas dan wahana di dalam kebun raya yang berada di Kampung Tempurejo, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo.

Dijelaskan Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Boyolali, Budi Listiyono, KRIB kini menambah fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Sejak diresmikan, KRIB dapat dikunjungi setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Terlebih mushola dan toilet pengunjung sudah selesai dibangun sehingga memberikan rasa nyaman bagi pengunjung.

“Setelah launching untuk sementara jam berkunjung antara jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Lewat depan, kendaraan bermotor sudah bisa diparkir dan masuk,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat (17/5).

Meski belum ada biaya tiket masuk, pengunjung diminta untuk bersama-sama menjaga KRIB agar selalu bersih dan nyaman. Rencananya, pengunjung hanya bisa memarkir area parkir kendaraan di sisi utara KRIB, selanjutnya akan berjalan kaki atau menaiki sepeda kayuh untuk berkeliling KRIB.

“Aturan dari awal sudah ditekankan bahwa KRIB bebas dari kendaraan roda dua atau empat. Pengunjung tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor, bawa sepeda sendiri dari rumah boleh,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya telah menyediakan moda transportasi ramah lingkungan yakni 60 sepeda angin, 2 mobil listrik serta skuter listrik mini atau segway. Moda transportasi itulah yang nanti bisa mengantarkan pengunjung melihat embung, miniatur air terjun Niagara, patung Sosro Birowo, labirin yang berada di kebun seluas 8,9 hektare dengan tetap menjaga kebersihan.

“Saya harap pengunjung untuk menjaga kebersihan, intinya tidak merusak,” harapnya.

Pengunjung bisa menambah wawasan di KRIB karena telah disediakan beberapa ruang untuk mengkoleksi tumbuhan yang berciri khas (eco region) kebun raya hutan hujan dataran rendah Jawa untuk bagian timur. Seperti Taman Kehormatan, sitting group, taman tematik obat, taman tematik buah, taman tematik bambu. Selain itu, ke depan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali akan membangun viewing point untuk melihat keseluruhan KRIB setinggi 15 meter.