FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Aksi pengeroyokan pelajar SMP di Kecamatan Kerjo, Karanganyar, beredar di media sosial (medsos). Bahkan sempat viral! Sebab, aksi pengeroyokan antar sesama siswa SMP itu direkam di sebuah video kamera handphone.
Dengan demikian, sekitar 20 pelajar yang diduga terlibat aksi brutal dimintai keterangan polisi. Secara maraton, Tim Binmas Polres Karanganyar memberikan pendampingan ke siswa di sekolah para pelaku dan korban.
“Mereka semua masih anak-anak. Sudah dilakukan mediasi dengan menghadirkan semua yang terlibat. Bersedia damai. Para orangtua dan guru juga hadir. Dari semua yang dimintai keterangan, enam di antaranya pelaku. Kita sangat menyayangkan hal ini, apalagi menyebar di media sosial,” kata Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Purbo Andjar Waskito kepada wartawan di mapolres, Jumat 9 Februari 2018.
Video kekerasan berdurasi dua menit itu beredar secara viral pada Kamis 8 Februari 2018. Sejumlah remaja berseragam menendang dan menempeleng korban yang jongkok dan mengemis ampun. Meski begitu, para pelaku tetap menghajarnya.
Diyakini, tempat kejadian perkara di sebuah kebun karet Dusun Ngasem, Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Karanganyar. Aksi ini dilakukan Selasa 6 Februari 2018.
Sehari usai mediasi, Tim Satbinmas dan Satlantas Polres Karanganyar menyambangi SMPN 2 Kerjo, SMP-MTS Muhammadiyah Kerjo dan SMPN 3 Satu Atap Kerjo. Di pelataran tiga sekolah itu, Kasatbinmas AKP Suwarsi mengumpulkan siswa kelas VII, VIII dan IX. Mereka diminta serius belajar dan menghindari berbagai bentuk kenakalan remaja.
“Yang bisa menata masa depan itu kalian sendiri. Orangtua dan guru hanya mengarahkan,” katanya. Tak kalah penting, pelajar diajak stop bullying, menghindari ujaran kebencian di media sosial dan taat berlalu lintas.
Satlantas Polres juga berjanji bakal menertibkan penggunaan sepeda motor oleh pelajar belum cukup umur di kawasan pendidikan itu. “Langsung hapus saja jika dapat video enggak bener. Jangan malah disebarkan lagi,” pintanya.
Kepala SMP-MTS Muhammadiyah Kerjo Sutar mengatakan, para gurunya, SMPN 2 Kerjo dan SMPN 3 Satu Atap Kerjo berkumpul pada Kamis (8/2). Mereka diminta mengenali murid-muridnya di video viral tersebut.
“Lalu kami membuat laporan tertulis ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pada pukul 15.00 WIB, anak-anak dijemput ke Reskrim. Diambil hikmahnya saja, semoga ke depan lebih baik,” katanya.
Berdasarkan klarifikasinya ke pelaku dan korban, peristiwa itu dipicu tindakan dianggap kurang mengenakkan. Korban yang merupakan siswa SMPN 3 Satu Atap Kerjo membunyikan knalpot keras–keras di depan kumpulan siswa SMPN 2 Kerjo yang nongkrong.
Terjadi perseteruan akibat itu hingga akhirnya ia didesak meminta maaf. Belum sempat mengutarakan permohonan maafnya, ia dicegat di tempat sepi dan dihajar. “Video kekerasan itu direkam dan dipasang di status WA salah seorang murid kami. Namun entah siapa yang mengunggahnya ke Facebook,” katanya.