Curah Hujan Tinggi Bikin Sambat Pengrajin Mebel di Karanganyar

M. Rosyid, salah satu pengrajin mebel di Jumantono, Karanganyar, Rabu 24 Januari 2018. (Suroto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KARANGANYAR – Sebagian pengrajin mebel di Karanganyar mengeluhkan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. Sebab hujan deras mengganggu aktivitas usahanya. Kurangnya sinar matahari dan tingginya curah hujan yang berlangsung mulai awal Januari 2018 dinilai memperlama waktu pengerjaan mebel kayu.

Salah satu perajin kayu asal Tugu, Kecamatan Jumantono, M. Rosyid, mengatakan, tingginya curah hujan tidak diharapkan perajin mebel di daerahnya. Bahan baku kayu yang akan diolah menjadi mebel sulit kering.

“Sebelum membuat mebel, seperti kursi, meja, lemari, biasanya kami mengeringkan kayu secara manual terlebih dahulu. Kayu yang masih glondongan dipotong sesuai kebutuhan dan dikeringkan terlebih dahulu. Di musim kemarau, kami biasanya butuh waktu mengeringkan maksimal satu bulan. Di musim hujan seperti ini, waktu pengeringan kayu rata-rata di atas 1,5 bulan. Makanya, pembuatan mebel dari menyiapkan kayu hingga finishing butuh beberapa pekan lamanya,” katanya Rabu 24 Januari 2018,

Rosyid mengatakan, tingginya curah hujan dapat diakali dengan menyetok kayu sebagai bahan utama sebelum berlangsung musim hujan. Agar tak merugi saat memasuki musim hujan, setiap perajin mebeler perlu menyimpan kayu yang siap diolah menjadi mebel sebanyak-banyaknya.

“Untungnya, saya masih punya stok kayu yang siap diolah. Sehingga, musim hujan ini tak terlalu berpengaruh pada penjualan mebel. Untuk omzet, saya belum bisa ngomong detail. Yang jelas, dalam satu bulan, saya sudah menerima beberapa pesanan berupa beberapa set meja makan, tempat tidur, dan mebel lainnya,” katanya.

Disinggung harga kayu saat ini, M. Rosyid mengatakan masih stabil. Harga kayu per meter kubik rata-rata senilai Rp1,2 juta.

“Bahan baku kayu di Jumantono ini masih sangat mudah. Harganya juga tidak naik di tahun 2018. Kendala kami ketika musim hujan, ya waktu pengeringan kayu yang akan diolah menjadi mebel jadi lebih lama,” katanya.