TNI Tegaskan Komitmen Tetap Netral di Tahun Politik

Pangdam IV Diponegoro saat memberi wejangan kepada prajurit TNI di Makodim Karanganyar, Kamis 23 November 2017. (Suroto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Jajaran prajurit TNI berkomitmen tetap netral dalam kontestasi politik baik Pilkada maupun Pilpres. Hal ini disampaikan  Pangdan IV/Diponegoro Mayjen saat berkunjung le Makodim 0272 Karanganyar.  Orang nomer satu di jajaran Kodam IV/ Diponegoro ini menegaskan  netralitas  TNI dalam pilkada adalah mutlak, dan harus dipegang teguh prajurit TNI.

”Hanya dengan netralitas itu TNI bisa dipercaya, karena itu jangan ada yang keluar dari hal itu. Saya datang untuk meyakinkan bahwa TNI tetap netral tidak memihak kelompok manapun,” kata Pangdam yang berkunjung ke Kodim 0727/Karanganyar, Kamis 23 November 2017.

Dia mengatakan dengan sikap netral itu segala permasalahan yang muncul akan mudah teratasi, karena kepercayaan rakyat tinggi pada TNI. Usai peringatan HUT TNI tahun ini, keyakinan dan kepercayaan sangat tinggi pada institusi TNI, jauh di atas lembaga kepresidenan dan KPK. Karena itu terus dijaga dengan baik.

Pangdam mengapresiasi langkah Bupati Karanganyar yang membangunkan rumah bagi Babinsa dan Babinkamtibmas di desa agar prajurit semakin dekat dengan masyarakat. Dengan kondisi itu prajurit akan lebih mudah mengantisipasi berbagai hal di masyarakat.

Kedekatan TNI dengan rakyat adalah hal mutlak. Tanpa rakyat maka TNI tidak ada apa-apanya sehingga harus menjaga kedekatan itu dengan rakyat. Bukan saja hal itu menjadi slogan, namun harus benar-benar diwujudkan.

Dalam kesempatan itu dia mengatakan, dia mencontohkan kejadian pilkada Jakarta yang berlangsung begitu rupa. Kejadian itu harus menjadi teladan dan diantisipasi sejak dini jangan sampai terjadi di Jateng. Sehingga semuanya berlangsung baik dan lancar. Prajurit TNI harus waspada dengan semua hal yang terjadi di masyarakat.

Pangdam juga sempat berdiskusi tentang perhatian prajurit pada veteran yang hidup menderita dengan banyaknya gambar di media sosial. Dia mengaku sangat kecewa karena program nonton bareng dengan veteran yang baru lalu ternyata hanya diikuti 24 dari lebih dari 800 veteran dan janda veteran di Karanganyar.

”Saya sebagai Kapuspen waktu itu sudah banyak mengeluarkan dana hampir Rp. 1 miliar untuk menggelar acara itu, sayang malah tidak bisa terlaksana. Mestinya hal itu tidak masalah karena setiap Pangdan sudah saya telepon untuk menggelar acara itu,”  kata mantan Kapuspen TNI itu.

Meski demikian dia cukup senang ketika mendapatkan laporan acara kegiatan bedah rumah milik empat anggota janda veteran oleh para prajurit. Veteran adalah salah satu pendiri bangsa ini, sehingga perlu mendapatkan perhatian. Panglima sendiri telah membangunkan 1.300 rumah bagi veteran se Indonesia sebagai bentuk kepedulan.