FOKUS JATENG – BOYOLALI – Serangan kera liar di Dukuh Klari Wetan RT 01 RW 02, Desa Klari, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tidak hanya terjadi sekali. Sebelumnya juga sudah beberapa kali menyerang warga. Berbagai langkah sudah dilakukan pihak pemerintah kecamatan maupun pihak kepolisian setempat.
Kapolsek Karanggede AKP Margono menjelaskan, sosialisasi sudah sering dilakukan. Seperti menghadirkan tim ahli dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah. Kemudian lembaga yang peduli dengan perkembangan hewan hutan.
Baca juga: Kera Ngamuk, Cakar dan Gigit Nenek di Boyolali
”Informasi yang disampaikan tim ahli ini bahwa kera yang menyerang warga berbeda dengan di pegunungan,” jelasnya saat dikonfirmasi Kamis 13 Juli 2017.
Menurut dia, kera ekor panjang ini sudah memiliki perilaku berbeda dengan kera hutan. Sebab, ketika menyambangi perkampungan menangkapi ayam. Bahkan menyerang warga. ”Kemungkinan bukan kera dari hutan tapi peliaraan orang yang lepas dan sudah terlatih,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, seekor kera liar mengamuk di Dukuh Klari Wetan RT 01 RW 02, Desa Klari, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa 11 Juli 2017. Satu orang warga bernama Suti (70) menjadi korban penyerangan. Korban mengalami luka sobek di bagian punggung.
Kejadian ini bermula sekitar pukul 10.00 WIB korban sedang berada di kebun dekat rumahnya mencari kayu bakar. Saat mencari kayu bakar melihat seekor kera yang sedang mengejar ayam milik korban.
Melihat kera mengejar ayam, korban pun hendak mengusirnya. Namun apes yang dialami, lantaran kera tersebut malah balik menyerang. ”Akibatnya korban luka gigitan dan cakaran bagian punggung dan pantat,” kata Budi Haryanto (37) perangkat desa setempat.
Lantaran terkena gigitan dan cakaran kera, korban berteriak minta tolong. ”Saya kebetulan di lokasi dekat korban mendengar teriakan langsung mengusir kera menggunakan balok kayu,” jelas Budi.
Kondisi korban mengalami luka cukup parah di bagian punggung dan pantat. Kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sisma Medika Karanggede. (nto)