FOKUS JATENG – SUKOHARJO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dinilai memiliki banyak aliran. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa UMS memiliki warna abu-abu. Hal ini diungkapkan Rektor UMS Dr. Sofyan Anif, MSi, usai acara Forum Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di kampus UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Senin 10 Juli 2017.
Dikatakan, di UMS cari aliran apa pun ada. Seperti LDII, HTI, dan bahkan inkar sunah pernah ada meskipun dua tiga orang. ”Bahkan menjadi pimpinan,” paparnya.
Baca juga: Meski Kuota Terpenuhi, UMS Masih Buka Pendaftaran
Dengan demikian, dia fokus sesuai pesan pimpinan pusat Muhammadiyah untuk memperhatikan kaderisasi. Kehadirannya sebagai pimpinan menciptakan UMS tidak lagi berwarna abu-abu. ”UMS sebagai amal usaha Muhammadiyah (AUM) harus memikirkan kaderisasi,” tandas dia.
Baca juga: Kata Melemahkan KPK bagi Amin Rais Aneh
Maka, mulai Dekan hingga Sekretaris Prodi harus lulus Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). ”Jangan sampai ada orang-orang yang menjabat tidak berkomitmen dengan Muhammadiyah, apalagi bukan kader,” katanya. (sto)