Fokus Jateng-BOYOLALI-Bakal calon gubernur (bacagub) Jawa Tengah, Andika Perkasa, optimistis menghadapi Jokowi’s Effect dan Prabowo’s Effect dalam Pemilihan Kepala Daerah di Jawa Tengah. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) di DPC PDI Perjuangan Boyolali, Jawa Tengah.
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi tiba di gedung pertemuan Panti Marhaen DPC PDIP Boyolali pada Selasa 10 September 2024, sekitar pukul 19.00 WIB. Keduanya tiba dengan didampingi istri masing-masing.
Di kesempatan itu, Andika mengatakan baru mendapat penugasan DPP PDI Perjuangan untuk maju dalam Pilkada di Jawa Tengah. Namun, dirinya merasa kagum sekaligus kaget mendengar PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali dalam kondisi tertekan bisa mempertahankan kemenangan dan perolehan suara yang jauh lebih unggul dibandingkan dengan partai lain. Salah satu bukti kemenangan PDI Perjuangan Boyolali adalah mampu memperoleh 36 kursi di DPRD dari jumlah keseluruhan yakni 50 kursi, dengan kondisi ini Andika Perkasa semakin optimis akan kemenangannya di Jawa Tengah.
“Saya merasa beruntung mendengar Boyolali sangat mampu survive artinya bertahan dan ini sudah terbukti berkali-kali, dibawah bimbingan mas Seno yang terus mengawal dan membuktikan, tidak hanya memberikan keadilan tapi juga menambah simpatisan. Kita tidak mungkin dikalahkan. Kalau teman teman di Boyolali mudah dikalahkan tidak mungkin ada 36 kursi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sesepuh PDI Perjuangan Boyolali, Seno Kusumoarjo mengakui bahwa banyak mengalami tekanan dan intimidasi dari beberapa pihak yang mencoba untuk menggoyangkan kekuatan Partai berlambang Kepala Banteng ini dan para pemilih di Jawa Tengah.
“Warga itu dari lapisan bawah sampai atas problemnya di Jawa Tengah itu ketika memilih gubernur itu hanya ada satu. Bukan kebimbangan bukan ketidak tahuan siapa Andika dan siapa Hendi , bukan keraguan PDI Perjuangan di Jawa Tengah bukan, yang dihadapi warga pemilih Jawa Tengah hanya satu persoalannya adalah intimidasi dan tekanan dengan berbagai cara, ” ucap Dewan Pembina DPC PDI Perjuangan Boyolali yang akrab disapa Seno Gede ini.
Untuk itu Seno Gede meminta para PAC, ranting, kader hingga simpatisan di seluruh daerah tetap menjaga kerukunan dan kekompakan. Ia juga meminta kadernya untuk semakin cerdas tetap tenang dan tetap santun untuk Boyolali khususnya tidak ada harga yang lebih tinggi daripada kerukunan dan kekompakan.
“Sehingga cara-cara cerdas, cara-cara elegan cara-cara santun perlu kita lakukan dan kita pertontonkan kepada warga bagaimana kita tetap tenang santun tetapi dilandasi dengan rasa keberanian sejati,” imbuhnya.
Disisi lain, menanggapi adanya isu Jokowi dan Probowo efeks, Andika menyatakan tidak akan gentar dan tetap optimis menang dalam Pilkada Jawa Tengah, terlebih melihat semangat dan kerja keras kader PDI Perjuangan Boyolali yang tetap mampu mempertahankan kemenangan meski adanya tekanan dan intimidasi.
“Yang penting seluruh kader di Boyolali berusaha yang terbaik bagi saya itu lebih dari cukup, saya optimis. Di Boyolali ini sata sangat kagum, karena prestasi mereka sudah terbukti jadi saya sangat bagus tim bekerja keras, tim work atau kerja sama tim yang sudah sejauh ini yang sejuah ini diperlihatkan kader kader PDI Perjuangan Boyolali.”
Tak hanya di Boyolali, pasangan Andika – Hendi sebelumnya sudah melakukan safari politik di berbagai daerah Soloraya. (**/yull)