Bencana Longsor dan Pohon Tumbang Melanda Sejumlah Kecamatan di Boyolali

Fokus Jateng- BOYOLALI, – Sedikitnya lima kecamatan di Boyolali dilanda bencana alam akibat cuaca ekstrem.

Kepala BPBD Boyolali Suratno mengatakan bencana itu terjadi diantaranya, Kecamatan Selo, Cepogo, Gladaksari, Banyudono, Musuk dan Simo.

“Bencana alam ini berupa pohon tumbang, angin kencang, banjir lumpur dan longsor, ” katanya. Minggu 10 Maret 2023.

Dia menyebutkan, di Selo bencana longsor menimpa rumah Suwaji (68), dan Dirjo, (65), warga Dusun/Desa Samiran.

Bencana longsor juga melanda empat titik tebing di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB).

Kemudian di Desa Selo dan Desa Samiran tebing setinggi 20 meter longsor. Material longsor mencapai sepanjang 15 meter, lebar 10 meter dan tebal 1 meter. Material longsor menutup seluruh akses jalan di desa setempat hingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

“Ini berpotensi terjadi longsoran baru. Bisa menyebabkan jalur SSB putus. Kami koordinasikan dengan BPBD Jateng dan Bina Marga Jateng,” kata Suratno.

Akibat hujan deras semalaman, air bercampur lumpur masuk menggenangi ruang kelas dan ruang guru SDN Lencoh, Kecamatan Selo.

Longsor juga terjadi di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, longsoran rumpun bambu menimpa kandang ternak milik Kartorejo (70).

“Pembersihan material longsor membutuhkan alat berat. Karena ada pohon tumbang juga di Jalur SSB Desa Genting, Kecamatan Cepogo.”

Menurut Suratno, bencana serupa terjadi di Desa Talakbroto, Kecamatan Simo. Kemudian di Kecamatan Boyolali terjadi di Kebontimun, Kiringan.

Bencana angin kencang sempat menyapu Dusun Bendo Legi RT 14 RW 04, Desa Cluntang, Kecamatan Musuk. Menyebabkan kerusakan rumah milik Biyanto, warga setempat.

“Puting beliung juga terjadi di Dusun Sugih Waras, Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari.”

Tidak hanya di kawasan lereng Merapi Merbabu, di Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, tanah longsor menerjang rumah Suharno dan Paiman.

“Berdampak pada teras rumah dan sebuah sepeda motor yang tertimbun. Tidak ada korban jiwa. Kerugian materiil diperkirakan mencapai belasan juta.”

Terkait kejadian tersebut, masyarakat diimbau untuk waspada terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem.

“Karena cuaca masih ekstrem dan masih terjadi hujan lebat dan angin kencang, di harap warga Boyolali untuk lebih hati-hati dan waspada,”katanya. (**)