FOKUS JATENG-BOYOLALI-Wafatnya Pengageng Pura Mangkunegaran Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX meninggalkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat budaya Jawa. Lalu apa harapannya, bagi calon penerus kepemimpinan di Pura Mangkunegaran?
Hal itupun tak lepas dari pengamatan sejumlah trah Punggawa Baku Kawandoso (Pendamping Perjuangan RM. Said/Pangeran Sambernyowo) yang berada di Boyolali.
Salah satunya, Suparlan seorang juru kunci makam Punggawa Baku Kawandoso, Joyo Mursita dan Joyo Tilarso di komplek makam Beteng Dukuh Krisik, Desa Nglembu, Sambi, Boyolali. Ia menyatakan ikut prihatin atas wafatnya Pengageng Pura Mangkunegaran Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX.
Disinggung terkait calon pengganti Adipati yang jumeneng di Pura Mangkunegaran, Suparlan mengaku tidak tahu menahu dan bukan porsinya untuk membahas hal tersebut. Hanya saja, pihaknya berharap siapapun nanti yang jumeneng (naik tahta) harus mampu meneruskan konsep budaya dan tradisi. Salah satunya adalah kepedulian terhadap makam para leluhur.
“Ya siapapun nantinya yang menjadi pemangku adat di Pura Mangkunegaran hendaknya memiliki kewajiban memelihara makam para Punggawa Baku Kawandoso,” kata Suparlan. Selasa (21/9/2021).
Tokoh Masyarakat Desa Nglembu Adi Prasongko menambahkan saat ini kondisi makam Punggawa Baku sangat memprihatinkan dan tidak terawat, hingga dinding makam runtuh belum pernah ditengok dari pihak Pura Mangkunegaran.
“Berkaca dari kondisi makam para leluhur ini, memang sudah sehausnya Siapapun yang terpilih di,Singgasana Praja Mangkunegaran,Sangat wajib hukumnya mikul dhuwur sumpah Tri Dharma diantaranya memperhatikan semua Makam Punggowo Baku Kawandoso Joyo,” tegasnya.
Ia menambahkan, hingga sejauh ini pihaknya belum pernah melihat atau mendengar para kandidat calon pemimpin Pura Mangkunegaran yang singgah ke makam para Punggawa Baku Kawandoso Jaya.
“Belum pernah mendengar para Calon pemimpin itu singgah ke makam, apalagi selfi di makam para Punggawa Baku, sampai detik ini belum pernah,” ujarnya.
Senada, R.E Suprianto asal Trah Kudana Warsa/ salah satu Punggawa Baku Kawandoso mengakui banyak makam para Punggawa Baku sangat tidak terawat dan terkesan terlantar. Menurutnya hal itu sangat disayangkan, karena mereka merupakan bagian dari pendiri Praja Mangkunegaran.
“Ya sangat disayangkan, sebagai bagian dari Pendiri Praja Mangkunegaran, Sungguh jasanya sudah tidak dipedulikan lagi,” keluhnya.
Terpisah, mangkatnya KGPAA Mangkunegara (MN) IX, menyisakan pertanyaan terkait pemegang tampuk kepemimpinan di Pura Mangkunegaran. Sementara itu dari hasil pengamatan, ada sedikitnya dua nama yang santer diperbincangkan bakal meneruskan kepemimpinan dinasti Mangkunegaran.
Ada dua kandidat adipati Mangkunegaran yakni Gusti Pangeran Haryo (G P H) Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara dan G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Keduanya merupakan dua putra kandung dari KGPAA Mangkunegara IX.