FOKUSJATENG – KARANGANYAR – Untuk menyikapi masa pandemi Covid-19 yang belum tahu ujungnya, seniman dan pekerja seni se-pulau Jawa menggelar konggres di Rumah Makan Taman Sari, Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar (18/7/2020).
Konggres seniman yang digagas oleh Dalange Wartoyo, Boyolali itu berawall dari video komunitas seniman Boyolali yang viral di media sosial hingga menimbukan perdebatan dikalangan seniman di luar Boyolali.
Kemudian, munculah gagasan untuk menyelenggarakan pertemuan Seniman dan Pekerja Seni Sepulau Jawa dengan membahas nasib masa depan seniman di tengah wabah Covid-19.
Dalam Konggres tersebut Dalange Wartoyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan rekan seprofesi yang telah mendukung terselenggaranya konggres, termasuk Event Organizer, Wedding Organizer dan pekerja seni yang turut hadir mendukung acara yang bertajuk Konggres Seniman dan Pekerja Seni Sepulau Jawa Dalam Menyikapi Nasib Hidup Dimasa Pandemi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman teman seniman dan pekerja seni yang telah hadir disini maupun teman teman yg ikut memantau konggres ini melalui media sosial,” kata Dalange Wartoyo saat memberikan sambutan dalam konggres tersebut.
Sementara itu dalam sesi Nguda Rasa, dalang kondang asal Boyolali Warsito Kliwir mengaku heran dengan wabah covid yang membuat ia tidak bisa menjalankan profesinya sebagai dalang. Padahal biaya hidup terlanjur tinggi.
“Kula lair enam lima, tujuh tiga pun ndhalang ngantek sepriki, kula taksih diparingi payu ndhalang, hla gek niki kula nemahi lakon sing kaya ngeten niki. (Saya lahir tahun 1965, tahun 1973 sudang menjadi dalang sampai sekarang saya masih laku sebagai dalang, baru kali ini saya menemui kondisi seperrti sekarang ini). Jadi kalau disuruh hidup apa adanya ya bisa saja, bisanya ya apa adanya dijual untuk hidup,” kata dalang Kliwir yang juga jadi pembicara dalam konggres tersebut.
Konggres dengan persiapan hanya tiga hari itu dihadiri perwakilan seniman dari bebagai latar belakang disiplin seni dan bebagai kota di Pulau Jawa. Bahkan ada juga perwaklian seniman dari Medan dan Riau.
Adapun perwakilan seniman dan pekerja seni yang hadir antara lain seniman tari, musik, dalang, kethoprak, penyanyi, operator sound system, perias, dekorator, persewaan bala pecah dan ligthing.
Konggres tersebut diharapkan mampu menghasilkan gagasan atau ide demi keberlangsungan hidup dimasa pandemi para seniman dan pekerja seni. Yang seharusnya bisa menghibur masyarakat ditengah pandemi covid 19, melalui karyanya.