FOKUS JATENG-BOYOLALI-Serangan hama tikus di kawasan pertanian Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono membuat gelisah petani. Bahkan sebagian areal pertanian dipastikan gagal panen. Tanaman padi yang tumbuh hanya menyisakan batang tanaman saja. Sedangkan butiran- butiran padi telah dihabiskan hama tikus sebelumnya. Petanipun gigit jari karena tidak mendapatkan hasil sama sekali.
Untuk mengatasi serangan hama tikus, maka para petani dibantu bersama anggota Koramil 08/Banyudono Kodim 0724/Boyolali melakukan gropyokan. Mereka terbagi dalam kelompok- kelompok dan melakukan gropyokan secara bergiliran. Mereka membongkar liang tikus di pematang dan pinggir jalan.
Jika lubang sulit dibongkar, maka lubang dikucuri air hingga tikus di dalamnya keluar. Tikus pun mudah ditangkap. Hasilnya, dalam dua hari, ratusan ekor tikus berhasil ditangkap. Setelah tertangkap, tikus dibunuh dan dikubur dalam tanah. Tujuannya, agar bangkai tikus tidak menyebarkan bau menyengat yang bisa mengganggu masyarakat, serta bangkai tikus itu tidak menjadi sumber penularan penyakit.
Sejauh ini para petani cukup jengkel dengan maraknya hama tikus. Mengingat, hewan pengerat tersebut terus menyerang padi yang ditanam. Padahal, berbagai upaya pemberantasn telah dilakukan. Hanya saja hasilnya tidak memuaskan.
“Ada yang dipasang umpan dengan diberi bubuk racun tikus, namun serangan terus saja terjadi. Banyak petani gagal panen dan menderita kerugian,” ujar salah satu petani, Mulyadi (52) disela- sela gropyokan tikus.
Babinsa Jembungan Sertu Joko Suprihatin menambahkan dampak serangan tikus, mengakibatkan hasil panen merosot. Jika serangan hama tak segera ditanggulangi, maka dikhawatirkan serangan hama tikus bakal semakin meluas. Bahkan bisa merembet ke areal padi di desa lain. Karena, perkembangbiakan hama tikus sangat cepat.
“Pada masa tanam seperti ini, para petani harus mewaspadai serangan hama tikus. Para Babinsa memang harus tanggap terhadap situasi yang ada, agar petani tidak gagal panen, dimana wilayah binaannya merupakan endemik hama tikus. Karena itulah, kami terus mengajak petani untuk melakukan gropyokan hama tikus secara mandiri,” katanya.
Menurutnya, kegiatan rutin seperti ini dilaksanakan sebagai wujud pendampingan TNI kepada para petani. Meski menggunakan peralatan seadanya, Babinsa bersama para petani padi dapat memaksimalkan hasil tangkapan hama tikus ini.
“Dengan kerja sama dan komunikasi yang intensif, semoga kehadiran kami dapat menjadikan suntikan semangat bagi para petani demi meningkatkan kuantitas dan mutu hasil panen padi di wilayah Kecamatan Banyudono ini,”pungkasnya.