77 Peserta Ikuti Jambore Peternak Nusantara LPPM BAZNAS 

Jambore Baznas yang digelar di Tawangmangu, Karanganyar. (Suroto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Jambore Peternak Nusantara 2019 di The Lawu Park, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Jambore yang yang digelar mulai 13-15 Mei 2019, diikuti para peternak binaan BAZNAS, peternak umum dan para pendamping program pemberdayaan peternak.

Para peserta jamboree sebanyak 77 orang, dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka adalah para peternak binaan BAZNAS yang tergabung dalam program Balai Ternak BAZNAS. Selain itu juga terdapat peserta umum yang merupakan peternak mandiri yang merasa masih kurang, dan perlu meningkatkan kapasitasnya dalam hal produksi, pengolahan, dan pemasaran produk.

“Jambore dalam rangka peningkatan kapasitas building, melakukan pendampingan dan penguatan terhadap para Mustahik yang kami bina. Sehingga kemampuan mereka meningkat,” kata Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Irfan Syauqi Beik di sela sela acara, Senin (13/5/2019).

Salah satu hal penting dalam pemberdayaan ekonomi, adalah pemberdayaan peternak agar skill dan kapasitas produksi meningkat terus. Materi yang diberikan antara lain kebijakan pemerintah dalam dunia peternakan, perkembangan peternakan tahun 2018, dan proyeksi potensi peternakan tahun 2019. Selain itu juga pemberdayagunaan zakat dalam pemberdayaan peternak, pemesaran ternak melalui program aqiqoh, manajemen keuangan usaha peternakan, dan potensi usaha kuliner berbasis ternak domba dan kambing.

Selain itu, materi aspek hulu atau produksi juga dibahas. Yakni manajemen budidaya pembibitan dan pembiakan ternak, manajemen penggemukan ternak domba, manajemen pakan, dan manajemen kesehatan ternak.  Mereka perlu dibekali trend tren dan ilmu ilmu perkembangan terbaru. Sehingga diharapkan bisa memperkuat aspek produksi agar bisa meningkat.

Salah satu tantangan adalah terletak pada kemampuan peternak dalam memenuhi permintaan masyarakat yang semakin meningkat. Pihaknya akan terus berupaya mendorong agar daya saing para peternak yang bina menjadi meningkat. Dengan demikian, ujungnya adalah kesejahteraan yang semakin meningkat.