Pemungutan Suara Ulang Bawa Peluang Politisi PAN Muh. Hatta Lolos ke Senayan Lagi

Muh. Hatta, caleg incumbent DPR RI dari Partai Amanat Nasional sedang bersantai di sebuah warung makan usai memantau PSU di wilayah Boyolali, Sabtu 27 April 2019. (Istimewa/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu 2019 di sejumlah daerah. Tak terkecuali di daerah pemilihan (dapil) V Jawa Tengah (Solo, Boyolali, Sukoharjo, dan Klaten).

PSU yang digelar di sejumlah daerah ini membawa peluang calon legislatif incumbent DPR RI Muh. Hatta lolos ke Senayan lagi. Sebab, analisa sebelum digelar PSU, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendapat suara hanya selisih sangat tipis kursi ke delapan dengan PDI Perjuangan.

“Ya, kami bersyukur sekali kepada Allah SWT. Pada hari ini Sabtu 27 April 2019, di mana ada beberapa PSU di beberapa kabupaten/kota Dapil V Jateng, yaitu Sukoharjo, Boyolali, dan Klaten,” kata Muh. Hatta, saat bertemu wartawan di Boyolali, Sabtu 27 April 2019.

PSU yang digelar ini meliputi Pilpres dan Pileg. Hasil PSU ini, pihaknya meraup suara maksimal. “PAN bisa masuk kursi DPR RI lagi. Yang kemarin hanya selisih sangat tipis dengan kursi yang ke delapan, dengan PSU bisa mendapatkan kursi di Dapil V. Kami berterima kasih dengan masyarakat dapat mewaikili Dapil V yang dipercaya kembali duduk di DPR,” jelasnya.

Pihaknya mengaku sudah mendapat data hasil PSU ini. Yakni mendapat suara selisih angka 294 suara dengan PDI Perjuangan. “PAN mendapat 113.672 suara, sedangkan PDIP 113.378 suara. Ada selisih,” terang dia.

Pada penghitungan kursi ke delapan, kalau PAN mendapatkan 200 suara, maka PDI Perjuangan susah mengejar PAN. Pihaknya sudah mengecek di tim internal maupun dengan partai lain juga. “Data sangat valid. A1 dan data yang bisa dipegang sampai di tingkat penghitungan terakhir. KPU kota/kabupaten, provinsi, hingga pusat,” paparnya.

Muh. Hatta menyatakan optimistis bisa kembali duduk di kursi DPR RI dengan perolehan pembagian kursi ke delapan. Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa pemilu tahun ini cukup ketat karena hadir petarung-petarung luar biasa. “Kami akui PDIP bisa menguasai kursi di dapil V, tapi bersyukur PAN bisa masuk ke kursi ke delapan,” katanya.

Pemilu kali ini, tambah dia, cukup dinamis. DPR RI merupakan lembaga yang kredibel dan harus bervariasi, sehingga tidak hanya satu partai. “Ini luar biasa bagi PDIP, juga PKS masuk, Nasdem menggeser Gerindra. Golkar masuk dan PKB. PDIP 3 kursi, Nasdem satu kursi, Golkar satu kursi, PKB satu kursi dengan kursi ketujuh, PAN kursi ke delapan,” tambahnya.