Berburu Sinyal Handhone, Dangkel Pohon Kelapa Dijadikan Antena Wifie Anggota Satgas TMMD saat Berkomunikasi

Anggota Satgas TMMD menghubungi keluarga menggunakan HP di atas dangkel pohon kelapa Jumat sore 26 Oktober 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Program TMMD Reguler ke-103 tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Kodim 0725/Sragen kini telah memasuki hari ke-12. Di mana anggota satgas dan warga guyub rukun bergotong royong bahu-membahu dalam menyelesaikan pembangunan sasaran fisik yang menjadi target Kodim.

Namun bagi anggota satgas tidak pernah mengenal lelah dalam membantu warga Sukorejo. Jenuh dan rindu pada keluarga pasti satu ketika mengusik hati setiap personil Satgas TMMD. Perasaan kangen pada celotehan anak-anak, candaan isteri sudah barang tentu hinggap di hati.

Apalagi mereka dituntut bekerja dari pagi hingga sore hari. Yang sudah pasti mereka juga pengen tahu kabar keluarganya. Untuk menyiasati hal ini, para anggota Satgas tidak pernah kehabisan akal. Mengingat sulitnya jaringan signal di wilayah lokasi TMMD, mereka berinovasi mencari sumber signal yang kuat untuk sekadar berkomunikasi lewat handphone (HP).

Dan satu-satunya tempat yang memancarkan signal kuat itu ada pada dangkel pohon kelapa yang sudah ditebang. Maka dangkel kelapa itu mereka namakan antena wifie karena menjadi lokasi favorit untuk mereka yang ingin melepas kangen menghubungi keluarga atau sekadar bercanda dengar suara anak-anak. “Iya, kalau mau menghubungi keluarga pasti saya naik dangkel ini.” kata sang kopral, panggilan akrab Koptu Widodo, anggota Satgas TMMD Kodim Sragen, Sabtu 27 Oktober 2018.

Prajurit TNI yang berdinas di Koramil -17/Sumberlawang ini mengaku rindu akan keluarganya. Terlebih jauh dari rumah sekitar sebulan penuh hingga pertengahan November mendatang. “Ya pasti sangat terasa lagi apabila melihat anak-anak kecil bermain di depan saya. Seperti melihat anak sendiri,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Sertu Rudi yang juga termasuk anggota Satgas TMMD Kodim Sragen dari Koramil 08/Sambirejo. Bahkan mereka rela bergantian untuk menghubungi keluarga dari atas bekas potongan pohon kelapa. “Yang jelas hanya sekadar melepas rindu dengan istri dan anak-anak,” tutur dia yang bergantian naik dangkel pohon kelapa dengan Koptu Widodo, anggota Satgas TMMD lain.

“Kami seperti ini karena sinyal HP di Sukorejo sangat susah sekali. Karena Sukorejo letaknya di bawah lereng Gunung Lawu. Sehingga sinyal tidak menentu,” tambah Sertu Rudi sambil kebingungan mencari signal.

“Sinyal HP yang agak bagus dan lancar jika kita ngebel di atas bekas potongan pohon kelapa itu,” timpal Koptu Widodo, sambil tersenyum keheranan. Waktu menghubungi keluarga ini hanya sore hari. Sebab, pagi hingga sore melaksanakan tugas di lokasi TMMD.