FOKUS JATENG – BOYOLALI – Bagi pengguna jalan di wilayah Kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di ruas Musuk-Keposong, ekstrahati-hati. Sebab, kondisi jalannya rusak parah. Padahal, jalan tersebut merupakan jalur evakuasi lereng Merapi di sisi timur.
Jalan dengan panjang 10,4 kilometer itu sangat sulit untuk dilewati. Pengguna jalan harus pandai-pandai memilih jalan agar tak terperosok yang mengakibatkan pengendara sepeda motor jatuh. Jalan yang semula aspal hotmik yang kemudian berubah menjadi tanah liat berpasir semakin sulit dilalui saat siang hari.
Pengendara dari wilayah Musuk barat dan Selatan juga harus eksta sabar. Pasir yang dibawa sangat banyak, yang membikin laju truk sangat pelan.
“Kalau jalan itu tidak segera diperbaiki maka aktivitas masyarakat akan semakin terganggu. Warga di sepanjang jalan juga tidak nyaman dengan debu dari jalan,” tutur Anton (36), warga Kembangsari, Kecamatan Musuk, Kamis 2 Agustus 2018.
Di merupakan warga yang peduli dengan kondisi jalan yang rusak ini. untuk mengendalikan debu, dia rela menyiram jalan yang sudah mengelupas aspalnya dengan air. Jalan ini sangat vital karena merupakan jalur satu-satunya warga yang berada di kecamatan Musuk wilayah barat dan Selatan. Dia pun berharap pemerintah dapat segera melakukan perbaikan jalan agar aktifitas masyarakat lancar.
Apalagi kerusakan jalan ini sudah cukup lama. Dimana awalnya kubangan jalan hanya kecil-kecil. Namun lambat laun, menjadi kubangan besar dan memanjang. “Paling parah terjadi dua bulan belakangan ini,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Tomi (26), warga lain. Aktivitas pengangkutan pasir dari pertambangan di wilayah Klaten menjadi biang kerok kerusakan jalan ini. “Dihajar truk setiap hari lama-lama rusak parah,” timpal dia.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (DPU PR) Boyolali, Nyoto Widodo, menyatakan akan memperbaiki ruas jalan Musuk-Keposong ini dalam waktu dekat. Selain ruas tersebut, pihaknya juga bakal meningkatkan jalan antar kecamatan, yakni Musuk-Paras, Kecamatan Cepogo.