FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Seorang pelajar SMK Negeri Kerjo Kelas 1, Danendra Arvin Rasendria Riyadi (16), asal Desa Wungu Rejo, Kecamatan Kedawung, Sragen, ditemukan tewas setelah terseret arus Sungai Kalisamin, Dusun Pakem, Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, pada Selasa (10/6/2025). Korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian dalam kondisi meninggal dunia.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 12.45 WIB. Berdasarkan keterangan rekan korban, Danendra bersama tiga temannya, Danu Daya Priyadi (15), Izafal Ardiansyah (15), dan Dimas Tri Prasetyo (15), awalnya berencana memancing di Sungai Kalisamin.
Setibanya di lokasi, Danu Daya Priyadi sempat turun ke sungai dan menyadari kondisi air cukup dalam dengan arus yang deras. Ia lantas memperingatkan teman-temannya untuk tidak menyeberang. Namun, Danendra mengabaikan peringatan tersebut dan nekat menyeberangi sungai. Tak lama kemudian, arus sungai semakin deras dan korban terseret.
Rekan-rekan korban sempat berusaha menolong dengan menjulurkan sebatang kayu, namun Danendra tidak dapat meraihnya dan akhirnya terseret arus hingga hilang. Setelah upaya pencarian mandiri tidak membuahkan hasil, Danu dan Izafal meminta pertolongan ke Kantor Desa Plumbon sekitar pukul 13.30 WIB. Pihak desa kemudian menghubungi kepolisian dan bersama masyarakat serta relawan segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
Camat Tawangmangu, Eko Joko Widodo, membenarkan kejadian ini. Ia mengatakan bahwa pencarian dilakukan dengan sigap, dan pada pukul 14.20 WIB, tubuh korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus putih, jaket panjang hitam, dan celana panjang motif doreng. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya sejumlah luka di tubuh korban, termasuk lecet di pelipis kanan, dahi kiri, sobekan di bawah kelopak mata kiri, luka robek di bibir atas dan dagu, bekas benturan di dahi, gigi atas patah, gusi berdarah, dan lidah tergigit.
“Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” tegas Eko. Jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Tawangmangu. Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi, menghendaki jenazah untuk langsung dimakamkan. ( rls/bre)