Timnas AMIN, Sudirman Said : Boyolali Zona Merah, Memang Dari Dulu Zona Sulit

Fokus Jateng – BOYOLALI -Eksekutif Kapten Timnas Paslon AMIN Sudirman Said dan Co Kapten Timnas Moh Jumhur Hidayat hadir dalam ikrar mendukung dan akan memenangkan Pasangan Calon Presiden – Calon Wakil Presiden Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar.
“Luar biasa masyarakat berjanji ingin memenangkan AMIN,” ujar Sudirman Said usai menerima naskah dan ikrar warga Boyolali di Cepogo Kabupaten Boyolali, Jateng, Rabu 24 Januari 2024siang.
Menurut Sudirman, perjalanan Paslon AMIN sejak awal yang penuh halangan. Namun, dia melihat teman-teman di wilayah Jateng bersemangat untuk bisa menangkan pasangan AMIN, menurutnya, dengan melihat gabungan gerakan rakyat seperti ini, yang ditemukan dimana-mana bisa menang.
“Kami jaringan-jaringan itu, masih hidup. Jadi kami yakin di Jateng bisa memenangkan pak Anis dan Muhaimin,” katanya.
Sudirman juga mengaku optimistis, AMIN bakal meraih suara signifikan di Jawa Tengah. Selain itu, Boyolali menjadi tantangan tersendiri guna meraup suara.
“Di sini kan zona merah, dan memang dari dulu zona sulit. Namun suasana perubahan akan datang dan muncul di Boyolali,” ujarnya.
“Mudah-mudahan menang 1 putaran tapi minimal masuk putaran 2,” kata Sudirman Said.
Sementara Co Captain Timnas AMIN Moh. Jumhur Hidayat menambahkan perolehan suara di Jawa Tengah menjadi acuan tim pemenangan pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) dalam Pilpres 2024.
Jika perolehan draw, maka pasangan Amin diperhitungkan bakal menang secara nasional.
“Kalau Jateng bisa draw, maka di seluruh Indonesia menang mutlak. Artinya, Anies Presiden.”
Menurut Jumhur, pasangan Amin telah mendapatkan dukungan mutlak di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lain. Demikian pula Banten, Jabar dan Jatim.
Karena itulah, dilakukan safari politik gerakan rakyat untuk perubahan dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat.
Acara di Boyolali itu merupakan kegiatan ke-15 bagian dari safari politik gerakan rakyat untuk perubahan.
“Tujuannya untuk memastikan arus perubahan itu bukan dari atas tetapi dari keinginam yang berkembang di masyarakat,” jelas Jumhur. (**)