FOKUS JATENG-BOYOLALI- Disimpang empat Pulisen atau lebih dikenal perempatan agraria Boyolali kota akan dipasang traffic light. Kendati volume kendaraan tidak terlalu ramai, namun angka kecelakaan di perempatan itu terhitung tinggi.
“Kurun 3 bulan ini saja ada 7 kecelakaan lalu-lintas, satu diantaranya meninggal dunia,” kata Kepala Dishub Boyolali, Arif Wardianta melalui seluler nya, Minggu 9 Juli 2023.
Dijelaskan, pihaknya telah berupaya mengurangi laka lantas dengan memasang warning light, rumble strip atau pita pengaduh sampai rambu stop sebelum masuk jalan arteri. Akan tetapi, belum membuahkan hasil agar masyarakat patuh dan waspada.
“Jadi atas dasar pertimbangan itu kami kaji dengan Satlantas Polres Boyolali,” imbuhnya.
Menurut Arief, Dishub bersama Satlantas melakukan sejumlah kajian, diantaranya mulai dari sisi teknis, seperti kepadatan arus lalu lintas, volume kendaraan yang menggunakan jalan hingga tingkat kerawanan laka lantas.
Diungkapkan kajian secara teknis simpang empat tersebut memang belum tepat untuk ditambahkan traffic light. Sebab, volume kendaraan belum terlalu padat. Namun, pertimbangan lainnya karena banyak terjadi kecelakaan di lokasi tersebut.
“Sudah saya sampaikan ke Pak Sekda. Semoga saat APBD Perubahan sudah bisa kita adakan,” jelasnya.
Diakuinya pengadaan traffic light anggarannya cukup besar. Satu paket lampu merah bisa mencapai Rp 150 juta sampai Rp 200 juta. Yakni, dengan empat lampu merah di tiap simpang sekaligus pemasangannya. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tengah mmebenahi RR atau rolling resistance (tahanan gelincir,red) jalan. Agar memudahkan kendaraan yang akan berbelok.
“Bisa jadi, dinas akan melakukan perampingan pohon. Di sepanjang jalan itu kan cukup rindang. Jadi pohon besar yang ada di bahu jalan simpang tersebut juga berpotensi ditebang.” (**)