Dewan Soroti Molornya Proyek Pasar Nglangon

 

FOKUSJATENG.COM  SRAGEN – Molornya pekerjaan pembangunan pasar Nglangon menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sragen, Jumat (25/11). Lantas mendesak agar kesempatan perpanjangan hingga pertengahan Desember nanti bisa dimaksimalkan pemborong. Selain itu juga direncanakan inspeksi mendadak ke lokasi agar pemborong tidak kabur.

Ketua Komisi II DPRD Sragen Haryanto menyampaikan terkait Pembangunan pasar Nglangon merupakan pekerjaan yang dianggarkan 2022. Setelah dilakukan perpanjangan addendum, dia menekankan bahwa 16 Desember nanti harus benar-benar selesai.

”Meski ada faktor X seperti kondisi hujan dan cuaca sulit diprediksi. Tapi dari penyampaian kepala dinas, 16 Desember selesai. Termasuk pembagian lokasi bagi pedagang kios renteng dan sebagainya. Harus sudah ada kejelasan terakomodir penempatannya” ujarnya.

Perihal diterapkannya addendum pekerjaan tersebut, dia menerangkan dari Komisi II DPRD Sragen tidak dilibatkan. ”Secara teknis nggak tahu, baik anggarannya maupun keputusan dilakukan addendum tidak tahu,” terangnya.

Dia menekankan ada rencana sidak pada pekan depan. Langkah sidak tersebut untuk memastikan agar pekerjaan itu benar-benar dirampungkan kontraktor. ”Kita antisipasi kalau pekerjaan tidak jadi, kontraktor lari, antisipasi seperti itu,” ujar dia.

Sementara Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menilai keterlambatan suatu pekerjaan fisik adalah situasi wajar. ”Biasa, itu kan pekerjaan besar. Kita berikan waktu tambahan. It’s okay nggak ada masalah,” ujarnya.

Lantas kebijakan memberi addendum pada pekerjaan itu menurutnya tidak masalah. Karena jika bermasalah, tentu bupati yang menerima resiko paling besar. ”Jangan khawatir, karena paling besar kena resiko bupati. Kita ambil kebijakan yang aman buat semuanya,” terangnya.

Ternyata, molornya proyek pasar Nglangon membuat sebagian pedagang malah bersyukur. Lantaran rencana relokasi ke pasar yang baru juga akan molor. Kondisi itu membuat para pedagang yang pasrah dengan nasib mereka bisa bernapas panjang.

”Kami malah senang dan bersyukur dengan telatnya pembangunan pasar Nglangon, karena jadwal relokasi juga mundur,” ungkap salah satu pedagang yang enggan disebut namanya. (santo/bre)