FOKUS JATENG-BOYOLALI-Seiring kenaikan status aktivitas Gunung Merapi, jumlah warga yang mengungsi terus bertambah, dalam satu pekan ini puluhan warga dari dua dukuh di Desa Jrakah, Kecamatan Selo mulai menempati tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) yang berada di gedung Serbaguna kantor desa setempat. Mereka yang mengungsi merupakan kelompok rentan mulai lansia, anak anak, ibu hamil/menyusui dan penyandang disabelitas. Kendati demikian Pemkab Boyolali menjamin ketersediaan logistik bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi. Bahkan Pemkab memastikan logistik yang ada saat ini cukup untuk kebutuhan pengungsi hingga 10 hari ke depan.
“Logistik yang ada kami pastikan cukup seperti beras, minyak dan kebutuhan makanan lain seperti lauk pauk,” ujar
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo, di sela kunjungan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fajari ke TPPS Desa Tlogolele dan Desa Klakah, Senin (23/11/2020).
Dijelaskan, bahwa jumlah pengungsi di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS), saat ini tertampung di tiga tempat. Yaitu, TPPS Desa Tlogolele sebanyak 277 orang, Klakah 199 dan Jrakah sebanyak 247. “Jadi saat ini total ada 600 lebih,” ujarnya.
Bambang Sinungharjo menyatakan pihaknya juga tetap mengupayakan agar pengungsi usia rentan tetap bertahan di TPPS. Disebutkan berdasarkan data yang ada, jumlah total usia rentan di kawasan rawan bencana (KRB) 3 di Kecamatan Selo sekitar 800 orang.
“Memang jumlah pengungsi ini dinamis. Semisal di Desa Tlogolele awalnya hanya 130-an, kini bertambah. Untuk itu, warga usia rentan di KRB 3 kami harapkan segera mengungsi ke TPPS terdekat,” katanya.
Tidak hanya menjamin kecukupan logistik, Bambang Sinungharjo mengungkapkan untuk menampung para pengungsi, Pemkab Boyolali sudah menyiapkan sejumlah alternatif tempat lain. Di Desa Tlogolele, sudah disiapkan sejumlah rumah milik warga setempat. Disebutkan di Desa Klakah, ada alternatif tempat lain yaitu bangunan SMPN 2 Selo.
“Yang di Desa Jrakah, disiapkan alternatif tempat di SMKN Selo yang berlokasi di sebelah barat Lapangan Desa Samiran, Kecamatan Selo,” katanya.
Sementara itu Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fajari dalam kunjungannya ke TPPS Desa Tlogolele dan Desa Klakah, menyatakan bahwa segenap jajaran TNI siap membantu jajaran terkait seperti Polri, relawan dan petugas dari Pemkab Boyolali.
“Kami siapkan jajaran TNI gotong royong bersama relawan lain termasuk Polri dan BPBD serta masyarakat selalu siap siaga dalam rangka antisipasi terjadinya erupsi gunung merapi dan selalu koordinasi dengan cepat dan untuk ploting ploting guna antisipasi sudah disiapkan semua.Kami harapkan penanganan dan antisipasi bencana erupsi Merapi ini bisa berjalan lancar semuanya,” pungkasnya.