Antisipasi Overload Pasien, RSUDC Boyolali Tambah Kapasitas Ruang Baru

Gedung RSUDC Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Boyolali bakal menambah kapasitas ruang baru untuk penanganan pasien Covid 19. Dimana sejak awal April lalu, hanya memanfaatkan dua lantai saja dari empat lantai gedung yang ada. Lantai 1 untuk penanganan pasien dan lantai dua untuk mengisolasi penunggu pasien serta petugas medis. Terdapat 18 kamar tambahan yang dipersiapkan. Sehingga, total kamar di RSD sebanyak 68 kamar yang dipersiapkan.

Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, menjelaskan sejauh ini perawatan pasien Covid-19 di Boyolali hanya dipusatkan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali dan RSD Covid-19 di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo.

Adapun di RSD Covid 19 yang memanfaatkan rumah susun sistem sederhana (Rusunawa) baru memanfaatkan 50 kamar saja. Seiring meningkatnya kasus Covid 19 di Boyolali, dirasa perlu menambah kapasitas ruang penanganan lebih banyak.

“Sebagai antisipasi, saat ini sedang proses untuk menambah tempat untuk pelayanan. Jadi naik sampai ke lantai tiga,” kata Ratri.

Penambahan ruang perawatan baru ini sebagai langkah antisipasi adanya tambahan kasus Covid-19 lagi di Boyolali. Sebab, saat ini saja, jumlah pasien Covid-19 di Boyolali yang masih dirawat masih sebanyak 60 orang pasien. Disebutkan, 41 diantaranya dirawat di RSD Covid-19 dan 3 di ruang Brotowali RSUD Pandan Arang Boyolali, kemudian 16 sisanya dirawat di rumah sakit disekitar Solo, Grobogan dan Semarang.

Saat ini, ada penambahan 18 kamar yang dipersiapkan, sehingga total kamar yang dipersiapkan di RSD sebanyak 68 kamar.

“kalau satu ruang kamar isinya dua tempat tidur, berarti bisa menampung 136 orang, jika terjadi lonjakan pasien, masih ada dua lantai gedung rusunawa yang siap dipakai, ” kata Ratri.

Dijelaskan, hingga saat ini untuk perlengkapan APD tenaga medis masih mencukupi. Tak hanya di RSUD Pandan Arang dan RSD Covid-19 saja, seluruh fasilitas kesehatan (Faskes) di Boyolali sampai sekarang masih punya stok APD yang memadahi.

“Kami masih mempunyai backup anggaran untuk penyediaan APD. Sehingga tidak ada kekhawatiran mengenai ketersediaan APD,” pungkasnya.