Banyudono Jadi Zona Merah Kasus Covid-19

Rilies kasus Covid-19 di Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Satu orang warga Boyolali dinyatakan positif corona virus diseases atau Covid-19 setelah menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Kepastian itu berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium atas swab yang dikirimkan sebuah rumah sakit di Solo.

“Hasil test PCR di Solo kemarin, Rabu (6/5) melalui tim analis dan tim medis lini pertama penanganan covid 19 di Surakarta, menyebut hasil labnya menunjukkan terdapat satu orang dinyatakan positif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina.

Ratri menjelaskan, yang bersangkutan berinisial HM diketahui berdomisili Banyudono, dengan demikian menjadi kasus ke-14 di seluruh wilayah Boyolali.

“Sehingga pada peta risiko data covid 19 di Boyolali, wilayah Banyudono berubah menjadi warna merah,” kata Ratri.

Kendati tercatat sebagai warga Boyolali, lanjut Ratri, pasien 014 yang berprofesi sebagai karyawan sebuah rumah sakit di luar Boyolali tersebut, saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan covid 19 yang berada di wilayah Solo.

“Saudara HM ini sehari hari berdomisili di Boyolali, saat ini di rawat di salah satu rumah sakit di Surakarta,” katanya.

Selain itu, Dinkes Boyolali juga mencatat hingga kini ada 21 pasien dalam pengawasan (PDP). Dari jumlah tersebut, sembilan diantaranya dinyatakan negatif Covid 19. Kemudian enam orang masih menunggu hasil laboratorium.

Sedangkan yang enam lagi, belum sempat diambil sampel swab-nya. Untuk PDP yang meninggal, sudah dilakukan pemulasaran jenazah sesuai standart penyakit infeksius.

”Jadi sudah aman dan masyarakat tidak perlu khawatir,”ujarnya.

Secara total, pihaknya sudah melakukan pengamatan terhadap Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 757 orang. Namun, yang masih dalam pemantauan tercatat sebanyak 96 orang. Mereka saat ini masih menjalani isolasi di rumah masing- masing. Sedangkan PDP total sebanyak 109 orang, 50 orang diantaranya masih dalam pengawasan oleh petugas baik yang karantina mandiri maupun karantina di rumah sakit.

“Dinkes juga melakukan skrining dan tracking terhadap OTG dan yang memiliki kontak erat baik di Boyolali maupun dari luar Boyolali, saat ini telah menjaring 308 orang, dari sebanyak itu, 280 orang telah diperiksa, hasilnya diketahui 10 diantaranya reaktif,” pungkasnya.