FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bupati Boyolali, Seno Samodro meminta para Kepala Desa (Kades) Boyolali untuk mensinkronkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Hal tersebut ditekankan orang nomor satu di Kabupaten Boyolail tersebut dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan wilayah Desa di Boyolali yang berjumlah 261 Desa.
“Intinnya kalau ingin sejahtera Desamu harus sesaui dengan pembangunan nasional. Pembangunan Boyolali di-match-kan dengan RPJMDes. Saya minta APBDes, APBD, APBN yang pertama di Indonesia bisa nge-link dan sinkron,” terang Bupati Seno dalam acara penutupan pembekalan Kades Boyolali pada Kamis (26/9/2019) malam yang digelar di Griya Persada Convention and Hotel Kaliurang; Sleman; Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebanyak 228 Kades baru hasil Pemilihan Kades secara serentak tahap III Tahun 2019 tersebut mengikuti Selasa pembekalan yang diselenggarakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali sejak Selasa (24/9/2019) pagi.
Bupati Seno menekankan beberapa prioritas RPJMD Boyolali yang diharapkan dapat menjadi pedoman Kades dalam menyusun RPJMDes. Beberapa prioritas tersebut yakni Insfrastruktur Desa, Jaminan Kesehatan Desa (Jamkesdes), Akses jamban sehat, Rumah Tidak Layak Huni, Kebersihan-Persampahan, Tata kelola dan ketersediaan air bersih. Selanjutnya tersedianya penerangan jalan Desa, BUMDes, Organsasi Kepemudaan dan Kewanitaan, Pertanian dan Peternakan, Festival Budaya/Keagamaan, Pembiayaan untuk Pendidikan Anak Usia Dini dan TK.
“Desamu akan jadi tempat wisata atau tempat apapun boleh. Sesuai hatimu, sesuai karakter Desa, Bupati akan mendukung terutama jalan yang masih rusak akan menjadi perhatian,” tegas Seno.
Namun demikian Bupati meminta para Kades untuk tetap memperhatikan aturan dalam melaksanakan pembangunan selama enam tahun ke depan. Selain pesan untuk tidak melakukan praktek korupsi, Bupati Seno meminta para Kades untuk menerapkan sistem keuangan non tunai atau non cash transaction (NCT) dalam mengelola APBDes.
“Kades menjadi pemimpin yang terdepan di Desa masing-masing. Pembangunan harus dilaksanakan, jangan slintat slintut karena diawasi polisi, jaksa dan saber pungli. Sumpah pengabdianmu terhadap desa,” tegas Seno.
Dalam kegiatan yang diharapkan memberikan pemahaman kepada Kades baru terkait peraturan yang berkaitan dengan tugas Kades ini Bupati seno menandaskan bagi Kades untuk menyiapkan lahan masing-masing satu hektare untuk tempat sampah dan satu hektare lagi untuk lahan pemakaman. Hal tersebut ditekankan Bupati Seno untuk mempersiapkan kebutuhan tempat sampah dan pemakaman yang diyakni akan menjadi permasalahan pada kemudian hari.