FOKUS JATENG-BOYOLALI-Puluhan hairstylis atau barber mengikuti Workshop Barber Skill di Kafe t-co Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota, Boyolali, Kamis 5 September 2019. Kegiatan yang dihelat Komunitas Barber Kabupaten Boyolali ini menghadirkan Hendra Hairrock. Yakni seniman dan sekaligus penata rambut senior asal Jakarta.
Bang Hendra – sapaan akrabnya – pernah mengikuti ajang pencarian bakat untuk para hairstylis dan barber yang digelar di sebuah stasiun televisi nasional. “Kami sengaja menghadirkan Bang Hendra karena sudah matang di bidang barbershop,” terang Desta Indi, ketua panitia kegiatan di sela workshop.
Hendra Hairrock hadir di Boyolali merupakan salah satu roadshow di beberapa kota untuk menularkan pengalamannya di bidang barber skill. Sehingga para hairstylis pemula maupun yang sudah lama dapat meningkatkan keterampilannya.
“Memotong rambut tidak boleh asal. Namun, memotong rambut juga butuh stile atau gaya sesuai dengan kondisi atau wajah orang yang bersangkutan,” terang Desta yang juga ketua komunitas Barber Boyolali, ini.
Dalam workshop tersebut, para peserta diminta untuk praktik langsung memotong rambut sesuai dengan kaidah barber. Peserta lain melihat langsung cara memotong rambut dengan menggunakan peralatan modern yang dijalankan dengan listrik.
“Dengan aneka gaya yang disesuikan pelanggan, maka potong rambut bakal sulit dilakukan dengan alat manual,” tandasnya.
Seiring era modernisasi, maka barber atau potong rambut bakal berkembang sebagai industri. Potong rambut tak bisa lagi dipandang sebelah mata. “Ada teknik tertentu, jadi tak mudah dilakukan begitu saja. Harus berlatih tekun,” papar dia.
Lebih lanjut ditambahkan Desta, workshop diharapkan juga semakin mengangkat derajad barber. Hal ini, nantinya akan diikuti dengan peningkatan pendapatan para barber. Dia mengambil contoh, saat ini banyak barber yang menerapkan tarif Rp 8.000 sekali potong.
“Namun, sebagian sudah berani meningkatkan tarif menjadi Rp 15.000 dan pelanggannya tetap banyak,” ungkapnya.
Tak hanya itu saja, pihaknya juga mulai memberikan pembelajaran atau edukasi kepada pelanggan. “Kasih edukasi model rambut yang pas bagi customer. Memang model potong rambut itu ya hanya bolak-balik kembali terus. Jadi seperti model fashion,” katanya.
Pihaknya juga memperjuangkan adanya standardisasi tarif potong rambut. “Rujukannya seperti pada salon kecantikan yang juga ada kegiatan potong rambut. Ada fasilitas pendukung seperti ruangan ber-AC, pelayanan ramah dan kemampuan potong rambut yang dimiliki,” tegasnya.