FOKUS JATENG-BOYOLALI-Persediaan darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Boyolali minim pascalebaran. Untuk menyetabilkan stok, petugas terus menggalakkan donor darah di masyarakat.
“Stok darah minim ini lantaran kegiatan donor darah di akhir Ramadan dan Lebaran terbatas. Sehingga stok darah di PMI belum stabil,” terang Wahyu Budi Setyawan, petugas Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela PMI Kabupaten Boyolali, kepada wartawan Selasa 26 Juni 2018.
Saat ini, jumlah kantong darah di penyimpanan darah PMI hanya ada 46 kantong darah. Darah dengan golongan O jumlahnya paling banyak, yakni 23 kantong. Kemudian untuk golongan darah A sebanyak 10 kantong dan AB sebanyak 8 kantong.
Darah dengan Golongan B yang paling sedikit. Stoknya hanya 5 kantong saja. “ Jika biasanya, golongan AB paling sedikit. Karena memang Penggunanya (pasien yang membutuhkan darah AB) juga paling sedikit tiap bulannya. Tapi saat ini darah B yang paling sedikit,” papar dia.
Permintaan darah di PMI Boyolali cukup tinggi. Dalam sehari, PMI Boyolali sedikitnya harus menyediakan darah sebanyak 30 kantor untuk memenuhi permintaan masyarakat. “Permintaan paling banyak dari pasien RSUD Pandan Arang Boyolali,” katanya.
Akan tetapi, selama puasa dan pasca lebaran, jumlah donor darah dari masyarakat sangat minim sekali. Hal itu menyebabkan stok darah terus berkurang, karena jumlah permintaan tak mengalami penurunan.
Bahkan ada darah dengan golongan tertentu sempat mengalami kekosongan. Beruntung, petugas PMI dengan cepat menggalang donor darah, sehingga tak khawatir jika ada masyarakat yang membutuhkan darah.