MOMEN RAMADAN 2018: Antisipasi Maraknya Makanan Kedaluwarsa Pemkab Karanganyar Rajin Sidak

Tim gabungan Pemkab Karanganyar sidak makanan di minimarket. (Suroto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Pemerintah Karanganyar mensinyalir beredarnya makanan kadaluwarsa saat bulan Ramadhan hingga jelang Idul fitri. Pasalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, masih menemukan mahanan yang tak layak konsumsi.

Temuan ini setelah Dinkes Karanganyar melakukan sidak makanan dan minuman di sejumlah pasar tradisional. Salah satunya saat tim memeriksa di Pasar Jungke, petugas menemukan 70 persen produk bumbu siap saji dalam kondisi tak layak konsumsi karena kadaluwarsa dan kemasan rusak.

“Sidak kali ini untuk mengecek kedaluwarsa, legalitas, kemasan dan fisiknya. Yang kita cek   makanan, minuman maupun bahan tambahan untuk makanan dan minuman. Sempet kaget, karena petugas saat memeriksa dagangan pedagang menemukan bumbu masak siap saji sudah kadaluwarsa dan rusak,” papar Sekretaris Dinkes  Karanganyar, Fatkul Munir disela-sela sidak, Jumat 25 Mei 2018.

Saat sidak ini, petugas  menemukan 207 bungkus bumbu siap saji tidak layak untuk dicampur bahan makanan. Ratusan bungkus bumbu siap saji itu ditemukan di tiga pedagang di Pasar Jungke. Setelah diketahui sudah kadaluwarsa, dan rusak, petugas meminta untuk tidak dijual. “Barang itu kita segel  dan tidak boleh dijual,” tekannya.

Petugas  juga menemukan makanan yang mengandung formalin dan pewarna tekstil. Temuan formalin dan pewarna tekstil ini  terdapat  pada  teri nasi, ikan asin, dan mie gandum. Sedangkan cendol merah positif mengandung bahan pewarna merah sintetis. Sebanyak 12 makanan dicek oleh petugas, dan makanan yang dinilai berbahaya langsung disita oleh petugas.

“Kita sita 4 kilogram mie gandum. Kita juga melarang pedagang pasar menjual obat, karena ditaruh di bak terbuka.  Di pasar kan banyak tikus dan hewan lain, kalau tidak higenis justru membahayakan,” imbuhnya.

Sementara itu, tim lain yang memeriksa makanan dan minuman di lokasi lain menemukan sejumlah kemasan makanan minuman yang rusak karena penyok dan lain-lain.  Oleh petugas, barang-barang yang sudah rusak kemasan untuk dikembalikan kepada distributor. “Untuk yang kemasan rusak untuk dikembalikan saja kepada distributor. Minta ganti yang lebih baik,” tandasnya