FOKUS JATENG-BOYOLALI-Jajaran Satlantas Polres Boyolali menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral beberapa waktu lalu. Langkah ini dilakukan untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2018. Terlebih pada momen arus mudik tahun ini, jalan tol bakal digunakan fungsional.
Kasatlantas Polres Boyolali AKP Marlin Supu Payu mewakili Kapolres AKBP Aries Andhi mengatakan, rakor diikuti jajaran Satlantas dan Polres Boyolali. Kemudian Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan, PMI, dan jajaran terkait lainnya. “Pengelola jalan tol ikut serta rakor karena rencana jalan tol digunakan fungsional untuk arus mudik dan aris balik Lebaran,” papar dia Kamis 17 Mei 2018.
Digunakannya jalan tol secara fungsional diyakini bakal mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalur utama Solo- Semarang yang melintas kawasan Boyolali. Diperkirakan penurunan arus lalu lintas di jalur utama sekitar 40 – 60 persen. ”Selain jalan tol, arus mudik juga bisa melalui jalur altrenatif Tingkir- Karanggede- Klego hingga tembus Gemolong, Sragen,” tegasnya.
Berkaca pada kegiatan arus mudik tahun lalu, pihaknya juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana sudah disiapkan. Dari pengalaman lalu, titik terberat arus lintas diperkirakan terjadi di Bakalan, Kecamatan Ampel dan kawasan Boyolali Kota. “Untuk itu, kami akan memperbanyak pemasangan barikade di jalur tersebut,” katanya.
Pihaknya juga berencana mendirikan lima pospam untuk mempermudah pengaturan arus mudik. Kelima pospam tersebut dirikan di Ampel, depan Terminal Bus Sunggingan, pertigaan Bangak dan di Kecamatan Karanggede serta Andong.
Selain itu, juga bakal didirikan pos pantau di Bakalan dan Kebun Jeruk, Kecamatan Ampel. Tujuannya, agar pemantauan dan pengaturan arus mudik dan arus balik lebaran lebih maksimal. Petugas bisa saling koordinasi dengan petugas lain di pospam.
“Selain itu, rest area juga akan diperbanyak untuk memberikan kemudahan pemudik yang akan beristirahat dalam perjalanan,” ujar Marlin.