FOKUS JATENG – BOYOLALI – Sebanyak 45 siswa Skadron Pendidikan (Skadik) 101 Lanud Adisucipto mengikuti
Bina Terbang Siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) Latih Dasar di Lanud Adi Soemarmo. Mereka akan digembleng selama delapan bulan sebelum meneruskan Latih Lanjut di Jogjakarta.
Komandan Skadik 101 Lanud Adisucipto, Letkol Pnb Humaidi Romas mengatakan, selama latihan dasar para siswa akan diajarkan hal-hal paling mendasar untuk menjadi penerbang di Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menyelesaikan 75 Sorti penerbangan dengan baik.
“Untuk latih dasar menggunakan pesawat latih Grob GT 120 buatan Jerman. Sedangkan untuk latih lanjut mereka dituntut menguasai pesawat latih KT 1 Wongbee buatan Korea,” jelasnya usai pembukaan Bina Terbang Sekbang di Hanggar Grob Lanud Adisumarmo, Rabu (24/1/2018)
Dari 45 siswa angkatan 95 yang mengikuti bina terbang, seluruhnya berpangkat Letnan Satu dan terdiri dari 39 Matra Angkatan Udara (AU), tiga Angkatan Laut (AL), dua Angkatan Darat (AD) dan satu siswa dari Malaysia.
“Yang asal Malaysia memang merupakan siswa dari program dari Mabes, dimana dalam rangka hubungan persahabatan dua negara, kita mengirimkan siswa ke sana dan juga sebaliknya,” paparnya.
Adapun latih dasar yang akan dipelajari selama delapan bulan meliputi fase ground operation procedure, seperti melaksanakan Start Engine, kemudian memutar-mutar di hanggar dan landasan, dilanjutkan cara takeoff dan landing.
Setelah itu masuk fase.aerobatik dasar dimana siswa aka terbang sebanyak sembilan sampai sepuluh kali, setelah itu akan dikenalkan dengan terbang instrumen yang mengharuskan siswa memaksimalkan instrumen yang ada di dalam pesawat tanpa melihat keluar. Kemudian masuk fase terbang malam, dimana siswa harus bisa melaksanakan proses takeoff dan landing secara aman pada malam hari. Selesai itu lanjut fase formasi dua pesawat kemudian formasi tiga pesawat.
“Selesai itu mereka akan melaksanakan terbang rendah. kemudian navigasi dari penerbangan tinggi ke rendah. Dan fase terakhir mereka akan melakukan penerbangan jarak sedang kemudian jarak jauh. Semua fase harus memiliki nilai diatas standart yang telah ditentukan untu bisa ke tahap Latih lanjut,” pungkas Romas.