Depo Pertamina Tambah Pasakon Gas Melon ke Karanganyar

ilustrasi (/Fokusjateng.com)

ilustrasi

FOKUS JATENG – KARANGANYAR– Masyarakat Karanganyar boleh berlega hati. Problem kelangkaan gas melon akan segera teratasi karena Kabupaten Karanganyar akhirnya mendapat tambahan pasokan fakultatif elpiji tiga kilogram atau gas melon sebanyak 24.080 tabung.



Diharapkan, pasokan ini mengurangi persoalan sulitnya mendapatkan barang bersubsidi itu. “Surat ke Pertamina dibalas. Akhirnya, diberi tambahan fakultatif gas melon 24.080 tabung. Disalurkan per Rabu (9/8) kemarin,” ujar Kepala Bagian Perekonomian Setda Karanganyar, Budi Supriyono, Kamis (10/8/2017).

Sebanyak 13 agen di Karanganyar diminta segera mengambil jatah tambahan itu di Depo Pertamina. Masing-masing agen kebagian jatah berlainan sesuai kebutuhan. Budi berharap pangkalan elpiji segera mengambil barang di agen supaya segera terjual ke konsumen kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Serapan jatah fakultatif menjadi perhatian serius instansi berwenang. Budi memprediksi butuh waktu singkat mendistribusikannya. Setelah itu, ia akan mempertimbangkan pengajuan kembali apabila gas melon masih langka.

Dijelaskannya, kelangkaan dipicu pemangkasan pasokan harian akibat kelebihan suplai pada Ramadhan sampai Lebaran 2017 kemarin. Pada kondisi normal, sedianya pasokan per hari 31 ribu tabung di Karanganyar.

Tak dapat dipungkiri, penyetabilan kuota tahunan mengakibatkan gejolak di masyarakat. Untuk itu, pihaknya terus memantau perkembangan di lapangan, termasuk mengantisipasi praktik penimbunan dan pengoplosan gas dengan bantuan kepolisian.

“Sidak akan dilakukan sepanjang muncul indikasi tidak beres. Sejauh ini belum perlu,” katanya.

Sementara itu Camat Jaten, Aji Pratama Heru mengatakan, kelangkaan gas melon dialami warga di delapan desanya. Diantaranya Ngringo, Jati dan Suruhkalang. Lantaran jumlahnya terbatas, konsumen harus berebut barang. Mereka bersedia membeli dengan harga lebih mahal.

Untuk diketahui, Jaten merupakan salah satu wilayah perbatasan selain Gondangrejo dan Tasikmadu yang lebih dulu mengalami dampak kelangkaan gas melon.

“Setiap hari koordinasi dengan satgas di kecamatan dan desa. Ternyata kelangkaannya parah,” kata Heru.

Warga Ngringo, Jaten, Martini mengaku terpaksa memesan gas melon dari warung di desa sebelah. Kiriman regular tidak dapat lagi diandalkan.



“Harganya naik menjadi Rp 21 ribu per tabung. Sebelumnya Rp 17 ribu per tabung,” katanya. Sayangnya, tabung tiga kilogram yang dibelinya, tidak terisi penuh.

“Sudah langka, isinya enggak penuh,” katanya.

Baca juga: