Mahasiswa UNS Ikuti KKN di Tengah Pandemi Covid-19 di Karanganyar, Ini Program yang Dijalankan

Salah satu mahasiswa UNS yang mengikuti KKN di Karanganyar membagikan masker dan hand sanitizer. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Pandemi Covid 19 tak menjadi penghalang bagi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) untuk tetap melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tahun 2020. Karena itu justru kegiatan KKN mandiri di pedesaan bakal mampu membantu mencegah dan terhindar dari pandemi Covid 19.

Hal itu juga dilakukan Anggun Dian Prastiwi, mahasiswi Agribisnis UNS yang terjun Dusun Sidodadi, Kelurahan Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Surakarta.

“Kegiatan KKN Mandiri Era Covid-19 dilaksanakan sejak tanggal 15 Mei 2020. Maka kami berupaya menyesuaikan dengan kondisi setempat, sehingga masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan pandemi ini berlanjut,” kata Anggun yang dibimbing langsung Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.

Sejumlah kegiatan dilakukan, seperti mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker dan menjaga kebersihan tangan dengan melakukan pembagian 2 buah masker dan 1 buah handsanitizer pada setiap rumah.

“Kami terus menerus mencoba mengedukasi masyarakat untuk memiliki kebiasaan baru yang harus dilakukan agar terhindar dari covid,” katanya.

Ternyata masyarakat cukup antusias dalam menyambut kegiatan ini. Kemudian, dilaksanakan edukasi “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” melalui pemasangan Poster dan Banner di Poskamling, Posyandu, serta Balai Pertemuan Dusun Sidodadi.

Selain itu edukasi mengenai juga dilaksanakan secara Online melalui Media Sosial Facebook, Whatsapp, dan Instagram.

Informasi yang dibagikan antara lain pemahaman mengenai apa itu Covid-19 dan tips-tips cara pencegahan Covid-19, pengertian social distancing dan cara penerapannya, pengertian new normal, 6 langkah cara mencuci tangan yang baik dan benar, pedoman olahraga yang tepat saat pandemi, cara membuat masker sendiri hingga cara membuang masker bekas pakai yang benar.

“Yang penting memasuki masa penerapan new normal, mereka sudah memahami terkait apa saja yang harus dikakukan maupun yang dicegah,” pungkasnya.