Akhirnya… Pedagang Pasar Pengging Banyudono Boyolali Boyongan ke Pasar Pipo

Pedagang Pasar Pengging, Banyudono, Boyolali, boyongan ke Pasar Pipo, Kamis 27 Juni 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Akhirnya pedagang Pasar Pengging, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali, boyongan ke Pasar Pengging Baru atau Pasar Pipo, Kamis 27 Juni 2019. Boyongan sekaligus menandai penggunaan pasar baru yang berada di desa yang sama.

Boyongan diawali dengan start di Pasar Pengging. Para pedagang membawa serta aneka dagangan yang biasa dijual sehari- hari. Pedagang juga membawa gunungan dagangan aneka sayuran dan pakaian baru.

Rombongan berjalan kaki menuju pasar baru sejauh hampir satu kilometer. Barisan terdepan adalah tokoh masyarakat Kecamatan Banyudono dan Desa Dukuh lalu diikuti drum blek dan penari Topeng Ireng.

Adapun paling belakang kesenian reog. Sepanjang perjalanan, prosesi boyongan mendapat perhatian masyarakat. Mereka berkerumun di pinggir jalan menonton jalannya prosesi tersebut. Bahkan, sebagian masyarakat turut serta mengikuti hingga lokasi finish di Pasar Pipo.

Terkait kondisi Pasar Pipo, Ketua Paguyuban Pasar Pengging, Yudha Prangkasa berharap Pemkab Boyolali dan jajaran terkait segera melengkapi fasilitas pendukung pasar. Antara lain, MCK, sarana air bersih dan listrik.

“Memang masih belum sempurna, namun kami para pedagang sepakat pindah ke Pasar Pipo ini,” katanya.

Pihaknya juga meminta Pemkab Boyolali memfasilitasi pemasangan jaringan listrik di toko dan kios. Bahkan, pedagang meminta agar meteran lama di kios dan toko Pasar Pengging bisa dipasang di lokasi baru.

“Sebab jika harus pasang baru, biayanya mahal mencapai Rp 1 juta lebih. Kami para pedagang mayoritas tidak mampu.”

Terkait keluhan para pedagang, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Karsino menegaskan, pihaknya akan menyempurnakan bangunan pasar secara bertahap. Utamanya untuk jaringan air bersih sudah dirampungkan.

“Untuk pemasangan listrik, kami sudah koordinasi dengan PLN. Ternyata kebijakannya, memang harus pasang baru.”

Dalam kesempatan tersebut, selain Pasar Pipo senilai Rp 20,7 miliar, sekaligus diresmikan pula Pasar Ngancar, Kecamatan Banyudono dan Pasar Batangan, Kecamatan Simo. Pasar Ngancar dibangun dengan dana Rp 3 miliar dan Pasar Batangan senilai Rp 2,9 miliar.

“Masih ada beberapa kios yang belum ditempati, silahkan masyarakat yang akan menempati bisa berhubungan dengan kami.”