FOKUS JATENG-BOYOLALI-Untuk kali ketiga belas, Kabupaten Boyolali kembali meraih Piala Adipura, sebuah penghargaan bagi daerah yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Kriteria penilaian dari waktu ke waktu akan terus disesuaikan untuk menjaring kota yang betul betul tepat menyandang gelar kota bersih dan kota nyaman.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali, Totok Eko YP saat acara Tasyakuran Penghargaan Adipura sekaligus sebagai acara puncak Hari Peduli Sampah Nasional. Acara yang mengambil tema “Usaha Produktif Rumah Tangga dan Usaha Kecil dari Sampah” tersebut digelar di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, pada Rabu (27/2)
“Jadi untuk ke depan, yang semua penilaian adipura hanya pada segi penilaian wilayah ibukota kabupaten. Ke depannya penilaian akan mencakup seluruh wilayah kabupaten, karena dikaitkan dengan kebijakan strategi nasional pengelolaan sampah,” ungkapnya.
Kebijakan strategi tersebut telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 Tahun 2017 yang menargetkan tahun 2025 pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen. Berdasarkan ketentuan Perpres tersebut Kabupaten Boyolali pada tahun 2025 potensi timbunan sampah diperkirakan 97.785 ton per tahun. Jika disesuaikan dengan Perpres, maka target untuk pengurangan 30 persen yakni dengan mengurangi sampah sebanyak 29.335 ton per tahun.
“Dan target penanganan sampah 70 persen sejumlah 68.449 ton per tahun, yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Bupati nomor 68 tahun 2018. Jadi tugas untuk Adipura semakin berat dan perlu kerjasama kita semua,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat yang turut hadir mengapresiasi akan perolehan prestasi yang membanggakan ini. Semua berkomitmen untuk membangun Kabupaten Boyolali yang bersih, sehat, dan terdapat sisi pemanfaatan dari pengolahan sampah.
“Boyolali selalu bersih dan tersenyum. Dan ini merupakan satu kebanggaan bersama. Maka yang terpenting setelah tahun demi tahun sampai ketigabelas kalinya kita raih, bagaimana kita ke depan, empatbelas kali kita harapkan mampu kita raih kembali,” harap Wabup Said.
Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan pula beberapa stan pemanfataan limbah sampah dari sekolah Adiwiyata, bank sampah dan UKM. Sekaligus juga penyerahan penghargaan Kampung Iklim yang diterima oleh Kelompok Tani Sri Lumintu Desa Samiran; Kecamatan Selo. Penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional yang diraih oleh SMA N 1 Simo, SMA N 1 Teras, dan SD N 2 Cepoko Sawit. Sekaligus penyerahan bantuan sarana pengelolaan sampah ke KSM Sarastinoto; Desa Cepogo; Kecamatan Cepogo.