FOKUS JATENG-BOYOLALI-Supriyanto (49), warga Dukuh Mongkrong, Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, harus dilarikan ke rumah sakit Selasa 8 Januari 2019. Dia bersimbah darah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan Deni Kurniawan (31), warga Desa Kebonan, Kecamatan Karanggede, Boyolali.
Kasus penganiayaan ini bermula ketika Supriyanto yang ngekos di Desa Kebonan — lokasinya tidak jauh dari rumah Deni — merasakan tak enak badan. Lantas datang ke rumah pasangan suami istri Deni Kurniawan (31) dan Lela Martina (40).
“Datang sekitar pukul 09.00 WIB langsung bilang sama Deni Kurniawan kalau dirinya (korban) tak enak badan mau minta tolong pada istrinya untuk mengeroki,” papar Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro melalui Kasatreskrim AKP Willy Budiyanto.
Kebetulan, istrinya sedang tak ada di rumah, lantas Deni meminta Supriyanto menunggu Lela yang tengah berada di pasar. Korban pun kemudian menunggui Lela dengan duduk di atas sepeda motor yang terparkir depan rumah.
Sejam kemudian, Lela pulang dari pasar. Korban yang sebelumnya telah menunggui juga langsung menyampaikan maksudnya untuk dikeroki.
Korban kemudian masuk ke rumah dan duduk di kursi tamu. Setelah mendapat izin dari suaminya, Lela langsung mengeroki korban. “Selama mengeroki itu, Deni berada di depan pintu hingga selesai sekira pukul 10.20 WIB,” papar dia.
Korban yang sudah merasa lebih enakan langsung saja berpamitan kepada keduanya untuk pulang ke kos-kosan Pelangi di Kebonan. Entah apa yang yang terjadi pada rumah tangga pasutri itu, pada pukul 13.45 WIB tiba-tiba Deni menelphone korban.
Deni minta Korban untuk kembali datang kerumahnya. “Sesampainya dirumah Deni, Deni sudah naik pitam dan bilang pada korban “kowe arep nyobo aku!” (Kamu mau nyoba saya),” jelas kasatreskrim menirukan ucapan Deni.
Korban yang merasa tak bersalah langsung menjawab “Aku ora duwe pikiran sing ora ora ro bojomu” (Saya tidak punya pikiran apa-apa pada istrimu). Pelaku yang sudah geram langsung menghujamkan bogem metah ke muka korban.
Tak cukup itu saja, Deni yang tak bisa membendung amarahnya kemudian mengambil sabit yang diselipkan dibalik badannya. Tak peduli dengan leraian isterinya, pelaku yang terlanjut bringas langsung mengayunkan sabit itu tersebut.
Sebelum mengenai korban, sabitan pelaku itu terlebih dulu mengenai jari telunjuk dan jempol tangan kiri sang isteri. “Korban sempat menangkis dengan tangan kirinya. Sehingga punggung tangan kiri korban mengalami luka terbuka yang cukup besar,” ujar Kasat.
Korban yang sudah bersimpuh darah langsung berusaha melarikan diri. Namun belum sempat keluar rumah, baru sampai didepan pintu, pelaku langsung membacok dari belakang dan mengenai punggung bagian kiri dibawah tangan kiri.
Dalam kondisi luka parah itu, korban akhirnya bisa melarikan diri yang akhirnya bertemu dengan Toyibi, 49 yang tengah melintasi jalan kampung itu. Warga Dukuh Krisik, Desa Kedungringin, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang itu lalu melarikan korban ke rumah sakit Sisma Medika Karanggede.
“Korban kemudian memberitahu kerabatnya, Bambang Barmanto, warga Dukuh/Desa Kalinanas, Kecamatan Wonosegoro yang kemudian melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Karanggede,” ujar Willy.
Kejadian ini langsung ditangani Polsek Karanggede dan Sat Reskrim Polres Boyolali. pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Dari hasil olah TKP polisi mengamankan barang bukti berupa sebilah sabit yang digunakan pelaku, dan 1 potong kain sarung milik korban yang masih terdapat bercak darah.
“Pelaku langsung melarikan diri. untuk itu, pihaknya saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku,” katanya.