FOKUS JATENG-BOYOLALI-Partai politik (parpol) di Boyolali berbondong-bondong mendaftarkan calegnya ke KPU Kabupaten Boyolali, Selasa 17 Juli 2018. PDI Perjuangan Boyolali optimistis akan mendapat tambahan lima kursi pada Pilihan Legislatif 2019 mendatang.
Dari 16 parpol di Boyolali yang terdaftar dalam Sipol KPU, sampai dengan Selasa siang atau hari terakhir pendaftaran yang ditutup pikul 24.00 WIB, baru empat partai yang mendaftarkan calegnya ke KPU Boyolali, yakni PDIP, Hanura dan PKS yang mendaftarkan calegnya secara berurutan, menyusul Golkar yang telah mendaftar sehari sebelumnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali, Paryanto mengatakan, pihaknya menargetkan perolehan 30 kursi dari 45 kursi di DPRD Boyolali. Hal tersebut ia nilai tak muluk, sebab PDI Perjuangan saat ini sudah menjadi mayoritas di DPRD boyolali dengan menguasai 25 kursi.
Dari 45 caleg yang didaftarkan dan disebar di lima Daerah Pemilihan (dapil), sebanyak 17 diantaranya adalah perempuan yang artinya sudah memenuhi syarat minimal 30 persen untuk kuota perempuan. “Semua Dapil kekuatannya merata. Ibarat sepak bola, semua lini sama seimbang dan sama kuat,” katanya optimis.
Sementara dari 25 kader PDIP yang saat ini masih menjadi anggota legislatif, ada enam kader yang tak lagi mencalonkan diri dalam kontestasi 2019 nanti. Selain ada yang urung mendaftar kembali dengan alasan kesehatan, hal ini juga dimaksudkan untuk memberi kesempatan kader lain mencalonkan diri.
Sementara itu Partai Hanura untuk pertama kalinya mencoba peruntungan meraih kursi legislatif. Ketua DPC Partai Hanura, Agus Sutiyono mengatakan, sebanyak enam caleg, tiga perempuan dan tiga laki-laki, semuanya didaftarkan untuk berebut kursi di satu dapil saja, yakni di Dapil II mencakup kecamatan Selo, Musuk, dan Cepogo. Tak muluk-muluk, ia hanya menargetkan satu kursi saja. “Kami fokus satu dapil saja tapi hasilnya bisa maksimal,” katanya.
Target satu kursi saja tersebut menurutnya merupakan hal yang paling realistis, mengingat selama beberapa tahun terakhir, Hanura vakum di dunia politik Boyolali. “saya juga jadi Ketua DPC baru tiga bulan lalu, jadi persiapannya memang tak maksimal,” tandasnya.