SUPORT BENCANA ALAM ERUPSI MERAPI: Bantuan Logistik untuk Warga Lereng Merapi Wilayah Boyolali Berdatangan

Tim BPBD Boyolali menyalurkan bantuan logistik ke Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kamis 24 Mei 2018. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Perkembangan status Gunung Merapi dari normal ke status waspada diikuti beberapa kali letusan freatik. Selama sepekan aktivitas Gunung Merapi mengeluarkan asap letusan yang mengakibatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaannya.

Terlebih lagi, geliat Gunung Merapi yang memaksa warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di wilayah Boyolali mengungsi ke di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) di Desa Tlogolele yang berjarak tujuh kilometer.

Melihat kondisi peningkatan aktivitas Gunung Merapi, pemerintah segera bergerak sigap menanggapi bencana alam ini. Seperti yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, yang telah mengirimkan bantuan untuk kebutuhan pengungsi di Boyolali, yang hari ini; Kamis (24/5) mulai diserahkan ke jajaran pemerintah desa Tlogolele. Melalui BPBD Kabupaten Boyolali, bantuan logistik tersebut diletakkan di TPPS Desa Tlogolele.

“Adanya tambahan bantuan logistik ini, masyarakat lereng Gunung Merapi tetap aman dari sisi logistik. Sudah tidak khawatir,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Sri Ardiningsih di sela penyerahan bantuan Kamis 24 Mei 2018.

Menurutnya, semua sudah dipersiapkan jika nantinya menghadapi kondisi Gunung Merapi jika terus mengalami peningkatan aktivitas. Karena aktivitas gunung yang tidak bisa diprediksi, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu informasi yang pasti yakni dari jajaran pemerintah.

“Karena kita sudah berkoordinasi dengan dibuatnya posko dan grup WA (WhatsApp) sehingga saya mohon tidak mempercayai berita yang tidak akurat darimana sumbernya,” ungkap Sekda.

Sementara itu, Kepala Desa Tlogolele, Widodo menyambut baik dengan adanya bala bantuan dari pemerintah ini. Bantuan yang diberikan ini sebagai salah satu langkah mengantisipasi segala sesuatunya sehingga harapannya semua bisa berjalan sesuai dengan yang telah dipersiapkan.

“Bantuan ini sebagai upaya untuk mengantisipasi apabila terjadi letusan, mengingat kemarin saat terjadi letusan warga panik dan langsung lari kesini (TPPS, Red),” ungkapnya.

Bantuan yang terdiri dari berbagai macam logistik seperti 50 kilogram beras, 10 kardus mie instan, 15 kilogram gula pasir, 10 bungkus inyakk goreng. Serta berbagai macam peralatan dapur, peralatan makan, peralatan kesehatan, tikar dan lain sebagainya.