FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Komunitas Pecinta Alam Karanganyar gelar gerakan peduli alam dengan melakukan penanaman pohon di gunung lawu. Ini dilakukan untuk mempertahankan dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di komplek gunung tersebut. Penanaman dilakukan secara serentak oleh berbagai komunitas pecinta alam dan relawan.
Salah satu relawan Karanganyar, Abdul Aziz mengatakan, tanam pohon yang melibatkan berbagai komunitas ini merupakan kerja bareng dengan komunitas pecinta muslim yang di Jabodetabek. “Relawan Jaguar merupakan pemerhati gunung yang dari Jabodetabek. Sengaja datang ke Lawu untuk bisa lakukan tanam pohon bersama-sama,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menejelaskan, aksi nyata komunitas pecinta alam dan relawan itu kali keduanya digelar di lereng Gunung Lawu. Alasanya memilih lokasi itu tak lain untuk menjaga kelestarian dan ekosistem alam yang selama ini ada di Lawu. Gunung Lawu yang sempat beberapa kali terbakar, dikahawatirkan jika tidak ada gerakan penghijuan, ekosistemnya akan terganggu.
Menurut Aziz, tak kurang 2.500 pohon yang ditanam serentak oleh gabungan komunitas baik dari Karanganyar serta Jadebotabek. Pohon yang ditanam tak hanya tanaman keras, seperti akasia ataupun sengon, namun juga tanaman lunak. “Macem-macem pohonnya, ada bunga kantil, pohon sengon, akasia, kapas, daln lain sebagainya. Aksi cinta lingkungan ini murni swadaya, karena masing-masing relawan dan komunitas membawa sendiri-sendiri benih pohonnya,” paparnya.
Aksi cinta alam dan lingkungan dari gabungan komunitas dan relawan ini mendapat apresiasi tersendiri dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Sebab, dalam aksi tanam pohon juga melibatkan warga sekitar, untuk bersama-sama turut serta menjaga alam agar tetap alami.
“Kami sangat terimaksih sekali, karena sudah difasilitasi dari relawan dan komunitas untuk menjaga alam tetap alami dengan tanam pohon bersama. Apalagi warga masyarakat setempat juga dilibatkan,” tambah Camat Tawangmangu Rusdiyanto.
Menurutnya, aksi cinta alam dan lingkungan terlu didukung penuh dan terus digalakkan. Tak hanya di gunung, tetapi kondisi lingkungan lain yang memerlukan sentuhan relawan dan komunits alam juga penting dilakukan. Seperti bersih sungai sebagai antisipasi banjir, maupun lokasi yang sama seklai tidak tersentuh.
“Aksi cinta lingkungan ini bisa dilakukan dimana saja, dalam artian memberikan akses kepentingan amsyarakat. Seperti memberishkan saluran tersumbant kita bersihkan bareng-bareng untuk antisipasi banjir. Kita sarankan juga menanam di tempat yang tidak keliahatan. Menggunakan ketapel misalnya, dengan dilempar di tempat jauh, misalnya di tebing atau jurang ke depannya bisa tumbuh dengan sendirinya,” pungkasnya.