Kasus Baru HIV di Boyolali Turun, tapi ancaman masih mengintai

Kepala Dinkes Boyolali, FX Kristandiyoko (Dok/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng BOYOLALI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali mencatat temuan kasus baru HIV pada tahun 2025 ningga pertengahan  November menurun dibadingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 174 kasus.

“Kalau dilihat datanya terjadi penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Kepala Dinkes Boyolali, FX Kristandiyoko. Selasa 18 November 2025.

Dijelaskan, penemuan kasus HIV di masyarakat ini penting agar orang yang mengidap penyakit menular tersebut segera diketahui dan bisa mendapatkan pengobatan dengan cepat agar HIV tidak bertambah buruk menjadi AIDS yang kondisi kesehatannya menjadi semakin menurun.

Menurut Kristandiyoko, kasus terbanyak ditemukan pada usia produktif, karena kelompok ini punya mobilitas tinggi dan resiko paparan yang lebih besar, yakni dikisaran usia 25 hingga 34 tahun.

“Paling banyak di rentang usia rata-rata penyintas HIV di 25 hingga 34 tahun. Dengan 32% ODHIV di antaranya adalah LSL (Lelaki Seks Lelaki) dan 24% Populasi umum,” katanya.

Adapun, temuan ODHIV di Kabupaten Boyolali pada periode serupa, tahun 2025 tercatat sebanyak 122 ODHIV baru ditemukan, sedangkan tahun 2024, sebanyak 149 ODHIV baru ditemukan.

“Temuan tersebut dari skrinning yang dilakukan oleh teman teman di fasilitas kesehatan (faskes), dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan,” katanya.

Sedangkan penangan dan pengobatan bagi penyintas HIV, terdapat 21 Puskesmas, dan 5 Rumah sakit yang dapat melayani ODHIV secara Komprehensif.

Menurutnya, jika tidak dilakukan pengobatan dengan rutin, HIV akan mempengaruhi produktivitas dau usia harapan hidup seseorang.

“Kami selalu melakukan pendampingan dan edukasi ke lapisan masyarakat berisiko. melakukan deteksi pada masyarakat dan populasi berisiko, serta pengobatan bagi ODHIV,” tambahnya.

Hingga November 2025, jumlah estimasi ODHIV di Kabupaten Boyolali sabanyak 1.328 orang. Menurut Kris, hal itu sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya jumlah pemeriksaan atau tes HIV yang dilakukan diberbagai daerah. diketahui jumlah kasus baru HIV ditahun 2024 sebanyak 174 kasus, dengan ODHIV baru yang ditemukan sebanyak 59 orang dan 58 % telah mendapatkan pengobatan ARV.

Kemudian, jumlah kasus HIV baru di Kabupaten Boyolali tahun 2023 sebanyak 206 kasus ditemukan. Dari 206 ODHIV baru yang ditemukan tersebut sebanyak 107 orang sudah mendapatkan pengobatan ARV, atau sekitar 51,9%.

“Kami berharap minimal 95% mengetahui statusnya dan memulai pengobatan. Jadi yang penting itu berobat dan rutin kontrol,” pungkasnya. ( yull/**)