Short Course Mahasiswa Internasional di Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta

Fokus Jateng-Surakarta– Belasan mahasiswa asing yang berasal dari Nigeria, Sudan, Pakistan, Yaman dan Somalia mengikuti program Short Course dan Wisata Pendidikan Islam dengan tema “Mengenal Budaya dan Pendidikan Islam di Kota Surakarta” dilaksanakan pada Sabtu, 28 Juni 2025 yang diselenggarakan oleh Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.

“Kegiatan ini adalah upaya Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta dalam mengenalkan Budaya Islam dalam hal ini sejarah Pendidikan Islam dikota Surakarta serta selaras dengan Visi Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakara yaitu Menjadi World Class Islamic Insitute bercirikan Islam Rahmatan Lil’alamin, melahirkan pribadi yang kuat iman, banyak ilmu dan amalnya di tahun 2035,” kata Rektor Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta, Edy Muslimin, S.Ag, MSI  dalam sambutannya.

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi oleh sejarawan pendidikan Islam Solo Dr. Kasori, M.Ag dengan Tema Sejarah Mamba’ul ‘Ulum Surakarta dan Pesantren Jamsaren.

 “Sejarah Mamba’ul ‘Ulum diawali mulai dari Pakubuwono X yang memiliki keinginan besar agar pendidikan terutama pendidikan Islam bisa diakses oleh pribumi baik bangsawan maupun rakyat biasa, mengingat pada saat itu penjajah melarang pendidikan untuk pribumi apalagi pendidikan Islam sehingga muncullah madrasah Mamba’ul ‘Ulum sebagai pioner pendidikan Islam dikota Surakarta,” kata Dr. Kasori dalam paparannya.

Pemaparan materi kedua oleh Totok Yasmiran, S.S. dari UPT Museum Radya Pustaka Surakarta, menyampaikan tema “Khasanah Perpustakaan Radya Pustaka Surakarta. Dalam sesi tersebut belum menyampaikan tentang sejarah singkat museum Radya Pustaka Surakarta dan barang-barang yang disimpan didalamnya.

“Museum Radya Pustaka Surakarta adalah museum yang dibangun pada tanggal 28 Oktober 1890 dan didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di Dalem Kepatihan. Didalam musem tersimpan Arca berbahan batu dan perunggu, keris, gamelan, serta naskah-naskah kuno. Naskah-naskah ini yang sering dijadikan bahan penelitian oleh mahasiswa dan penenliti untuk mengungkap apa yang terkandung didalam naskah tersebut,” ungkapnya.

Salah satu peserta asal Nigeria, Syeikh Amin Khidir merasa terkesan dengan kegiatan ini mengingat hal ini merupakan pengalaman pertama baginya.

“Ini pengalaman pertama kami mengikuti kegiatan wisata dengan model seperti ini, karena mengenalkan pendidikan Islam khususnya di kota Surakarta tidak hanya secara teori tetapi akan melihat secara langsung tempat-tempat yang dimaksud, ini menambah ilmu bagi kami yang sudah di Surakarta 2 tahun menempuh pendidikan di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan harapan kami program program seperti ini akan diadakan lagi,” katanya.

Pasca pemaparan materi, rombongan melanjutkan kunjungan ke masjid Laweyan Surakarta yang dikenal sebagai masjid yang dibangun pertama kali di Surakarta. Melaksanakan Sholat Dhuhur dimasjid tersebut dan mendengarkan sejarah masjid Laweyan Surakarta, rombongan melihat secara langsung arsitektur masjid tersebut yang masih kokoh sampai saat ini. Kegiatan dilanjutkan ke Museum Radya Pustaka untuk melihat koleksi barang, arca dan serat yang ada disana, didampingi oleh Totok Yusmiran, S.S., dijelaskan masing-masing barang tersebut beserta sejarahnya. Kunjungan diakhiri dengan melihat Museum Mamba’ul ‘Ulum Surakarta yang berada dikomplek Boarding School Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta. Rombongan diterima dengan baik aik dan ramah oleh pengurus Boarding School diantaranya Agus Hadi dan guru-guru yang mendampingi, dijelaskan tentang sejarah museum Mamba’ul ‘Ulum Surakarta dan koleksi barang dan kitab yang ada didalamnya. (**)

 

Oleh:  Fitriana Afifaturahmah

 Mahasiswa KM-IIM Surakarta.