BPJS Kesehatan Boyolali Evaluasi Kinerja Kader JKN

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sebagai upaya optimalisasi peningkatan capaian pengumpulan iuran peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali melakukan evaluasi kinerja Kader Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Senin 4 September 2023.

Kegiatan ini juga sebagai sarana komunikasi untuk bertukar informasi antara para kader dan BPJS Kesehatan sehingga kinerja ke depan semakin meningkat.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Maya Susanti mengatakan pengumpulan iuran menjadi hal yang penting, mengingat melalui iuran yang dibayarkan peserta JKN, BPJS Kesehatan dapat membayarkan biaya pelayanan kesehatan peserta yang sedang sakit di fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan selalu berupaya untuk terus meningkatkan pembayaran iuran oleh peserta, salah satunya bekerja sama dengan Kader JKN untuk membantu mengingatkan dan menagihkan iuran peserta JKN.

“Mari kita pegang dan patuhi komitmen dan loyalitas yang tinggi agar mencapai hasil yang lebih baik. Dengan pengalaman para kader di lapangan yang sangat banyak, peran 29 kader di wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten dalam menjalankan tugasnya sangat berpengaruh besar terhadap berjalannya Program JKN,” ucap Maya.

Strategi yang bisa dilakukan, lanjut Maya adalah kader terus melakukan pendekatan untuk memberikan informasi Program JKN kepada warga binaannya dan bertemu langsung kepada warga binaannya yang saat ini masih mempunyai tunggakan pembayaran iuran. Disampaikan dengan memakai bahasa yang tentunya membuat peserta tertarik untuk melakukan kewajibannya dengan rutin melakukan pembayaran iuran JKN sebelum tanggal 10 setiap bulannya.

Nurkholis merupakan salah satu Kader JKN yang mendapatkan hasil laporan pengumpulan iuran terbanyak. Dia menilai bahwa dirinya bukan hanya menjadi kader, tetapi ini adalah wujud partisipasinya sebagai masyarakat  dalam menyukseskan Program JKN dan diharapkan apa yang telah dilakukan dapat mengoptimalkan salah satu fungsi sebagai kader yakni melakukan pengumpulan iuran bagi peserta yang menunggak.

“Kami merasa bahagia jika masyarakat yang membutuhkan informasi dan kami bisa membantu menjelaskan, dengan penyampaian yang membuat peserta menarik. Jika peserta mempunyai tunggakan tentunya akan lebih bersemangat untuk membayar. Jika, setelah kami tanya, apabila tunggakan lebih dari 24 bulan kami akan menyampaikan akan mendapatkan diskon keringanan, karena hanya membayar untuk 24 bulan saja,” papar Nurkholis.

Dijelaskan, dengan disampaikan adanya keringanan iuran dan ditambah kendala apa yang peserta temui jika sakit, yakni membutuhkan rawat inap tetapi posisi kartu tidak aktif, peserta akan mendapatkan denda, peserta akan bersemangat mengusahakan membayar tunggakan iuran tersebut.

“Saya bangga menjadi Kader JKN karena bisa membantu banyak orang. Tugasnya dalam mengingatkan dan menyosialisasikan betapa pentingnya Program JKN saya anggap adalah mencari pahala kebaikan,” tutur Nurkholis.

Dia menjelaskan, kunci capaian laporan selama ini adalah dengan kunjungan yang intensif ke warga. Menurutnya, warga pasti akan tergugah untuk membayar iuran karena bukan hanya kondisi ekonomi sebenarnya yang menjadi kendala tunggakan iuran tetapi terkadang masyarakat terlalu sibuk dengan rutinitasnya sehingga lupa dan ketidaktahuan akan manfaat Program JKN. Nurkholis yakin semakin rutin melakukan kunjungan juga akan semakin banyak membayar iuran, karena usaha tidak akan menghianati hasil sehingga pekerjaannya dapat mencapai target.

“Kami Kader JKN akan terus mengoptimalkan kinerja kami, sehingga dapat mendukung BPJS Kesehatan dalam menjaga keberlangsungan Program JKN. Dengan diberikan motivasi dan strategi untuk meningkatkan capaian oleh ibu Maya semoga semua kader JKN dapat mencapai target pengumpulan iuran,” tutup Nurkholis.(ist)