FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kasus kematian akibat Covid-19 di Boyolali tinggi, membuat petugas pemakaman di tingkat kecamatan tidak pernah tidak sibuk. Namun demikian, keberadaan mereka sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Paling tidak, untuk saat ini pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 tak perlu antre terlalu lama,”ungkap Koordinator Satgas Pemakaman Kecamatan Banyudono, Sarno.
Ia menuturkan dibentuknya tim satgas tersebut untuk membantu mempercepat pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. Mengingat selama ini, pemakaman seringkali harus menunggu antrean yang cukup lama.
“Dengan adanya relawan ini, untuk proses pemakaman bisa dilakukan lebih cepat. Tak perlu menunggu tim satgas tingkat kabupaten yang jumlahnya terbatas,” katanya disela kegiatan pemakaman pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Desa/Kecamatan Banyudono, Senin (5/7/2021).
Hari itu satgas bertugas memakamkan dua jenazah. Yaitu satu di Desa Banyudono dan satu lagi di Desa Tanjungsari. Mereka bertugas dengan mengenakan APD lengkap.
Menurut salah satu relawan Deri Setyawan (25) mengaku turut menjadi relawan satgas pemakaman Covid-19 karena ingin membantu warga. Hal ini tak lepas dari peristiwa yang dialami saat salah satu adiknya terpapar Covid-19.
“Adik saya pernah terkena Covid. Rasanya sangat berat karena adik saya dikucilkan warga. Dari situ saya ingin membantu meringankan beban warga yang terkena Covid,” ujarnya.
Kendati sempat ada rasa takut dan was-was, Deri merasa mantap setelah ia dan timnya menjalankan prokes ketat. Terlebih sebelum pulang selalu menjalani sterilisasi.
“Ya, wajar ada rasa takut. Namun dengan tetap melaksanakan prokes, mudah- mudahan tidak terjadi penularan. Saya juga mengajak seluruh masyarakat tetap melaksanakan prokes ketat,” katanya.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo menjelaskan, pembentukan petugas pemakaman Covid-19 di tingkat kecamatan ini bertujuan untuk mem-mendukung petugas pemakaman Covid-19 tingkat kabupaten.
Namun sampai dengan hari ini, baru ada 12 kecamatan yang sanggup untuk mengadakan pemakaman di tingkat kecamatan, yang akan ditangani oleh tim satuan tugas (satgas) Covid-19 kecamatan. Dari jumlah 32 kematian, hampir di semua kecamatan rata.
“Untuk mempermudah, mempercepat laju pelayanan pemakaman selama 24 jam,” ujarnya.