Instalasi LPG Non Subsidi di 55 Pondok Pesantren, Pertamina Raih Rekor MURI

PT Pertamina menerima piagam Rekor MURI dalam pemasangan instalasi elpiji non subsidi di 55 ponpes di Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Area Jateng dan DIY kembali pecahkan Rekor MURI atas prestasi memasang instalasi gas LPG non subsidi. Instalasi LPG Non Subsidi ini telah dipasang secara berkala di 55 lokasi Pesantren di Kabupaten Boyolali. Penghargaan Rekor MURI tersebut diberikan bersamaan dengan kegiatan Malam Puncak Hari Santri Nasional Kabupaten Boyolali 2019 yang diselenggarakan oleh PCNU Boyolali di Alun-Alun Kidul Kab. Boyolali pada Jumat (25/10).

Iin Febrian selaku General Manager Pertamina MOR IV mengatakan bahwa Program ini telah berlangsung sejak bulan Juni 2019 dan merupakan salah satu bagian dari misi Pertamina dalam mengkampanyekan penggunaan LPG Subsidi tepat sasaran. “Tujuan dasar Pesantren yang merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan, dapat memberikan tauladan bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam membeli dan memilih produk LPG. Sebagaimana kita ketahui bahwa produk LPG pertamina terbagi dua yaitu yang disubsidi dan non subsidi”, ujar Iin.

Sebelum adanya program instalasi ini, ke 55 Pondok Pesantren tersebut masih menggunakan LPG 3 Kg bersubsidi. Sebanyak total 646 tabung LPG 3 Kg telah ditukarkan oleh pihak pesantren dengan 322 tabung Brightgas 5,5 Kg. “Artinya program instalasi ini secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam penghematan kuota LPG 3 KG di wilayah Kab Boyolali yaitu sebesar 13.500 Kg atau setara dengan 4.500 Tabung LPG 3 Kg setiap bulannya” ungkap Iin.

Iin juga menambahkan bahwa program ini secara bertahap akan dilakukan di pondok pesantren di Kota-kota lainnya seperti Klaten dan Solo. “Besar harapan kami seluruh pondok pesantren terutama yang mampu, dapat menggunakan LPG non subsidi sehingga kuota LPG subsidi dapat digunakan oleh mereka yang tidak mampu dan lebih berhak,” ujar Iin.

Ditemui di acara yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Abror, Hafid Amin mengungkapkan apresiasinya terhadap program yang diinisiasi oleh Pertamina ini. “Kami berterimakasih pada Pertamina atas edukasi dan atensinya terhadap pondok pesantren dan kami harapkan budaya penggunaan LPG non subsidi ini dapat menjadi teladan bagi pemimpin, pengurus dan para santri disini” ujarnya.

Program Kemitraan Pertamina Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pondok Pesantren

Tidak hanya memberikan edukasi mengenai LPG, Pertamina MOR IV melalui program kemitraannya juga menggandeng 43 (Empat Puluh Tiga) calon mitra UKM di Lingkungan Pondok Pesantren di Boyolali untuk menjadi mitra binaan yang akan mendapat pinjaman modal usaha dengan total nilai Rp. 2,5 Milyar. Pinjaman Modal Usaha yang rencananya akan disalurkan di akhir tahun ini nantinya akan diberikan bersama dengan bantuan Pelatihan Usaha dan Management dengan misi untuk meningkatkan kemampuan Usaha Kecil di Pondok Pesantren agar menjadi tangguh dan mandiri sehingga dapat berkontribusi dalam menaikkan kesejahteraan Nahdiyin.

“Kami berharap dengan kerjasama ini kehidupan para santri, pengurus dan pihak lain yang terlibat akan semakin maju serta memiliki kemampuan yang lebih dalam bidang kemandirian dan pemberdayaan ekonomi”, tutup Iin.