Marak FaceApp, Ini Pesan dari Kominfo!

FOKUSJATENG – JAKARTA – Pelajari terlebih dahulu asal-usul aplikasi di gadget Anda sebelum mengunduhnya! Begitulah pesan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terkait aplikasi FaceApp yang kini sedang marak digunakan netizen, khususya di Indonesia.

Seperti diketahui, belakangan ini marak penggunaan aplikasi FaceApp, yang mengubah wajah orang menjadi tua, dan viral melalui tagar #AgeChallenge.

Namun, aplikasi tersebut kemudian memicu kekhawatiran sebagian pengguna aplikasi dan internet karena beredar informasi dari Pemerintah Amerika Serikat yang sempat was-was soal privasi data pengguna yang bisa dimanfaatkan oleh aplikasi buatan Rusia ini.

Terkait dengan kekhawatiran itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, aplikasi FaceApp tidak secara khusus menyimpan data pribadi setiap pengguna dalam waktu yang lama.

“Yang kemarin kan dia sudah bilang, dia klarifikasi bahwa hanya menyimpannya 2×24 jam, abis itu tidak ada di servernya,” kata Semuel di Jakarta, Selasa (23/7).

Meskipun FaceApp mengklaim tidak menyimpan data pribadi, Semuel tetap mengingatkan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati jika ingin mengunduh sebuah aplikasi yang baru. Bahkan, tidak hanya aplikasi FaceApp, Semuel menyarankan sebelum mengunduh aplikasi apapun di Gadget, masyarakat perlu untuk mempelajari asal-usul dari aplikasi tersebut.

“Jadi memang yang harus diperhatikan masyarakat, jangan hanya FaceApp saja, tapi semua aplikasi kalau mengunduh itu pelajari juga user-nya,” ujarnya

Lebih lanjut Semuel sebagaimana dikutip dari laman Kemenkominfo mengatakan, jika aplikasi yang baru dikenal meminta data pengguna yang permintannya berlebihan, maka baiknya tidak diunduh. “Kadang-kadang aplikasi itu menawarkan sesuatu yang lucu-lucu supaya kita ngasih data. Jadi, kita bisa lihat datanya buat apa,” ungkapnya.

Terkait tanggapan pemerintah soal aplikasi FaceApp, Semuel mengatakan pihaknya belum melakukan evaluasi bersama pihak-pihak terkait. “Kita lagi pantau saja terus, di negara-negara lain juga kan lagi dipantau,” pungkasnya.