FOKUS JATENG-BOYOLALI-Komisi IV DPRD Boyolali bakal memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dalam waktu dekat. Pemanggilan itu terkait pembongkaran SDN Masahan, Kelurahan/ Kecamatan Mojosongo, beberapa waktu lalu.
“Kita akan koordinasi dengan dinas terkait (Disdikbud) dan kepala sekolah. Karena itu berdampak pada kegiatan belajar mengajar,” kata Ketua Komisi IV DPRD Boyolali Agung Supardi, Rabu 18 Juli 2018.
Dia berharap kejadian itu tidak terulang lagi. Kegiatan belajar mengajar siswa sebagai generasi penerus bangsa harus tetap berjalan. Untuk itu, pihaknya bakal memanggil Disdikbud Boyolali.
Sedangkan untuk gedung SDN Masahan yang sudah terlanjur dibongkar itu pihaknya meminta agar ruang untuk KBM dapat tersedia yang presentatif.
“Karena ini sudah terlanjur, ya kita sekarang mikirnya bagaimana siswa dapat belajar dengan nyaman,” kata dia.
Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto menyayangkan sikap Disdikbud Boyolali yang terkesan ragu-ragu dalam merealisasikan anggaran. Alokasi anggaran yang sangat besar untuk Disdikbud seharusnya mampu untuk membangun sekolah sebelum dirobohkan.
“Anggaran untuk pendidikan sangat besar. Mencapai Rp 900 miliaran lebih atau lebih dari 20 persen dari total anggaran,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya bakal memintai keterangan resmi dari Disdikbud terkait masalah itu. “Saya akan undang khusus untuk Disdikbud,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Disdikbud Boyolali Darmanto belum bisa dimintai konfirmasi. Saat dihubungi melalui sambungan telephone, pihaknya tak menjawab. Tak berselang lama pihaknya lalu mengirim pesan bahwa tengah mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) dan tak diperkenankan telephone.
Sebelumnya, hari pertama masuk sekolah diwarnai kebingungan para wali atau orang tua murid SDN Masahan, Kelurahan/Kecamatan Mojosongo. Mereka bingung mendapati bangunan sekolah dibongkar. Sedangkan pada hari kedua yang masih merupakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), siswa banyak menggunakan waktu untuk bermain dihalaman.